topbella

Selasa, 12 Oktober 2010

Ku Titipkan Doa Ini, Untukmu

''Salah satu kunci agar aku selalu bersyukur adalah mensyukuri apa apa yang aku miliki dan meletakkan ke tepi apa apa yang TIDAK aku miliki…''

Sayup sayup kulantunkan doa, harapan ditengah malam sepi . Sebulan terakhir ini aku pelajari banyak hal. Tak perlu disebutkan satu-satu tapi yang kutahu , aku harus belajar dari itu . Terutama tentang keikhlasan.Lagi lagi tentang keikhlasan. Mari mereview-nya sesaat. Tahun 2010 ini , banyak sekali hal yang kuimpikan, ku panjatkan doaku dalam sujudku dan berharap DIA akan berikan apa yang kumau. Satu hal kurindukan . Harapan yang sejak lama ku rangkai , ku bangun dan ku tata serapi mungkin. Harapan yang terus membuatku begitu antusias menghadapi hidup ini. Penuh dengan gairah , gelora , canda , dan tawa. Karena harapan itu masih terletak disatu sisi hati yang kuhias dengan pesona mimpiku.

Lalu suatu saat, Tuhan berkehendak lain. Tuhan ingin menguji sejauh mana aku mampu bangkit dan keluar dari semua ini. Harapan yang telah kubangun setinggi mungkin, dihancurkan dalam jangka waktu semalam. Mungkin kalian juga pernah merasakannya , yah pastinya setiap orang pernah. Hancur ? Pasti . Sakit Hati ? Tentu . Merasa Pesimis dan Bingung ? Itu wajar . Satu dua hari kedepannya, aku berada dalam kekosongan, kekosongan jiwa dan fikiranku . Aku alpha , entah alpha dari apa , seakan-akan semua kosong. 

Padahal aku paham, hidupku bukan untuk satu harapan itu saja, hidupku masih memiliki dan banyak harapan lainnya. Tapi selama ini , harapan itu yang menjadi fokusku. Bisa dibayangkan bagaimana rapuhnya aku saat itu . Pantang sekali bagi orang lain yang menyinggung tentang harapan itu . Aku jadi melankolis, perih jika mengingatnya dan sangat ingin marah. Tapi aku tidak tahu harus marah kepada siapa karena tidak akan ada gunanya.

Semakin lama, Seiring waktu berjalan dan sepadatnya aktivitasku sehari-hari.Perasaan kecewa dan sakit itu sembuh dengan sendirinya. Walaupun dengan rasa kecewa yang mendalam yang selalu hadir saat malam tiba, tapi aku berhasil menanganinya.
Sampai suatu saat aku termenung.Untuk apa aku terus jatuh dalam keadaan ini. Semakin kuingat harapan yang telah hancur itu, hatiku semakin sakit. Aku sangat menyayangi hatiku, karenanya aku ingin keluar dari 'perih' ini. Semarah apapun hatiku , sekesal apapun aku. Semua ini adalah proses. Proses aku mengenali diriku sendiri, kemampuanku untuk bangkit. Kesediaanku untuk berani menghadapi hidup. Kemandirianku untuk mencari jalan keluarnya.

Dengan kekuatan hati kuucapkan dalam hatiku pada diriku sendiri, ''Nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan?, Allah berikan yang terbaik buat hambaNya. Allah punya berbagai cara untuk menempah hambaNya. Jangan terlalu memaksa keadaan untuk menciptakan harapan itu menjadi kenyataan. Kita, hambaNya bisa merencanakan, tapi Keputusan tetap milik Allah''. Ku hela nafas , Kulantunkan AsmaNya ,''Ya Rahman Ya Rahim, aku percaya PadaMu, Ya Quddus, Bantu Hamba menyucikan jiwa ini lagi , Ya Ghafar , ampunkan hamba'' . Keikhlasan itulah jawabanku pada malam itu . Ku lihat kembali harapan yang telah hancur itu dalam hatiku, kukumpulkan ia dan kuserahkan ia pada Tuhanku. ''Allah, engkau yang mengatur hidupku sehingga engkau buat aku membangun harapan ini, Allah , sekarang aku kembalikan harapan ini padaMu, Terserah, apapun keputusanmu untuk harapan itu, aku ingin engkau memberikan yang terbaik.Aku serahkan harapan ini padaMu, Bismillah'' . Aku harus bersyukur dan ikhlas terhadap apapun itu.

Dengan fokus mensyukuri nikmat yang aku miliki maka tidak ada alasan untuk berkeluh kesah, karena yang aku keluhkan itu memang bukan untukku ( harapan itu ) , memang bukan milikku , maka tidak mungkin rasanya kalau aku terus menerus mengeluh dan memaksa harapan itu jadi milikku utuh. Pastinya aku yakin akan ada harapan lain nantinya yang diberikan Allah untukku , yang itu memang untukku .

Jadi mau mengeluh dan menangis dengan muntah darah sekalipun kalau menurut ALLAH itu belum diberikan untukku, tak akan jadi milikku . Jadi daripada mengeluh dan menangis sebaliknya bersyukur “Alhamdulillah ya ALLAH harapan itu bukan milikku , kerana harapan itu milikmu. Engkau Maha Tahu yang terbaik untukku, karena aku hambaMu yang selalu ingin yang lebih baik
( menyemangati diri sendiri , hehehe )

Dan kujalani aktivitasku seperti biasa. Dengan senyuman dan keikhlasan serta mimpi mimpi baru yang telah kurajut sendiri. Target Target yang ku pajang dikamar, membuatku kembali bangkit dalam kehidupan yang baru . Siapa yang menyangka , ditengah keikhlasanku , aku tidak ingin berbuat untuk diriku sendiri. Entah kenapa, harapan itu telah kuserahkan pada Tuhanku, tapi selalu kutitipkan doa untuk harapanku.

''Kuingin harapan itu menemukan jalannya yang terbaik, Ku ingin harapan itu dapat memutuskan jalannya yang terbaik, Kuharap harapan itu bisa menjadi yang lebih baik'' . 

Allah , harapan itu tengah bersamaMu. Aku titipkan ia padaMu. Jaga harapan itu sampai ia menjadi yang terbaik dimataMU . Amiin

Note : Saat aku telah menyerahkan semua keputusan kepadaMu ... Terima Kasih Ya Allah


2 komentar:

Aa ii mengatakan...

Tawadhu bgt nch neng aa ii

Dik Triesna mengatakan...

Amiin,sedang belajar terus

Posting Komentar

Dik Triesna

Foto Saya
Dik Triesna
"Allah Tetapkan Apa Yang Terbaik Bagi HambaNya dan Akan Indah Pada Saatnya, Bersabarlah..."
Lihat profil lengkapku