topbella

Sabtu, 02 Oktober 2010

Adam & Hawa

Adam…..
Maafkan aku jika coretan ini memanaskan hatimu.

Sesungguhnya aku adalah Hawa, temanmu yang kau pinta semasa kesunyian di syurga dahulu. Aku asalnya dari tulang rusukmu yang bengkok. Jadi tidak heran jika perjalanan hidupku senantiasa inginkan bimbingan darimu, senantiasa mau terjaga dari landasan, karena aku buruan syaitan.

Adam…
Maha suci Allah yang mentakdirkan kaumku lebih ramai bilangannya dari kaummu diakhir zaman, itulah sebenarnya ketelitian Allah dalam urusanNya. Jika bilangan kaummu mengatasi kaumku niscaya merahlah dunia karena darah manusia, kacau-balau lah suasana, Adam sama Adam bermusuhan karena Hawa. Buktinya cukup nyata dari peristiwa Habil dan Qabil sehinggalah pada zaman cucu-cicitnya. Pun jika begitu maka tidak selaraslah undang-undang Allah yang mengharuskan Adam beristeri lebih dari satu tapi tidak lebih dari empat pada satu waktu.

Adam…
Bukan karena ramainya isterimu yang membimbangkan aku. Bukan karena sedikitnya bilanganmu yang menganggu fikiranku. Tapi… aku risau, gundah dan gulana menyaksikan tingkahmu. Aku sejak dulu sudah tahu bahwa aku mesti tunduk ketika menjadi isterimu. Namun… terasa berat pula untukku menyatakan sesuatu jika kamu salah.

Adam…
Aku tahu bahwa dalam Al-Quran ada ayat yang menyatakan kaum lelaki adalah menguasai terhadap kaum wanita. Kau diberi amanah untuk mendidik aku, kau diberi tanggungjawab untuk menjaga aku, memerhati dan mengawasi aku agar senantiasa didalam ridha Tuhanku dan Tuhanmu. Tapi Adam, nyata dan rata-rata apa yang sudah terjadi pada kaumku kini, aku dan kaumku telah ramai mendurhakaimu. banyak yang telah menyimpang dari jalan yang ditetapkan. Mulanya Allah mengkehendaki aku tinggal tetap dirumah.

Di jalan-jalan, di pasar-pasar, di bandar-bandar bukanlah tempatku. Jika terpaksa aku keluar dari rumah seluruh tubuhku mesti ditutup dari ujung kaki sampai ujung rambut. Tapi.. realitanya kini, Hawa telah lebih dari sepatutnya.

Adam…
Mengapa kau biarkan aku begini? Aku jadi ibu, aku jadi guru, itu sudah tentu katamu. Aku ibu dan guru kepada anak-anakmu. Tapi sekarang diwaktu yang sama, aku ke muka menguruskan hal negara, aku ke hutan memikul senjata. Padahal, kau duduk saja. Ada diantara kau yang menganggur tiada kerja.

Adam…
Marahkah kau jika kukatakan andainya Hawa terbelenggu, maka Adam yang patut tanggung! Kenapa? Mengapa begitu ADAM? Ya! Ramai orang berkata jika anak jahat ibu-bapak tak pandai mendidik, jika murid bodoh, guru yang tidak pandai mengajar! Adam kau selalu berkata, Hawa memang bandel, tak mau dengar nasihat, keras kepala, pada hematku yang dhaif ini Adam, seharusnya kau tanya dirimu, apakah didikanmu terhadapku sama seperti didikan Nabi Muhammad SAW terhadap isteri-isterinya? Adakah Adam melayani Hawa sama seperti psikologi Muhammad terhadap mereka? Adakah akhlak Adam-Adam boleh dijadikan contoh terhadap kaum Hawa?

Adam…
Kau sebenarnya imam dan aku adalah makmummu, aku adalah pengikut-pengikutmu karena kau adalah ketua. Jika kau benar, maka benarlah aku. Jika kau lalai, lalailah aku. Kau punya kelebihan akal manakala aku kelebihan nafsu. Akalmu sembilan, nafsumu satu. Aku…akalku satu nafsuku beribu! Dari itu Adam….pimpinlah tanganku, karena aku sering lupa, lalai dan alpa, sering aku tergelincir oleh nafsu. Bimbinglah daku untuk menyelami kalimah Allah, perdengarkanlah daku kalimah syahdu dari Tuhanmu agar menerangi hidupku. Tiuplah ruh jihad ke dalam dadaku agar aku menjadi mujahidah kekasih Allah.

Adam…
Andainya kau masih lalai dan alpa, masih segan mengikut langkah para sahabat, masih gentar mencegah mungkar, maka kita tunggu dan lihatlah, dunia ini akan hancur bila kaumku yang akan memerintah. Malulah engkau Adam, malulah engkau pada dirimu sendiri dan pada Tuhanmu yang engkau agungkan itu…


Begitupula sebaliknya , Wahai sahabat , Renung-renungkanlah intipati daripada surat Adam kepada Hawa ini….Ketahuilah olehmu wahai Bunga-bunga Islam,kita adalah sayap kiri pada mereka(kaum muslimin). Sedih rasanya jika teguran baik yang mereka berikan kita tak
ambil kisah. Bukankah ia juga untuk kebaikan bersama.
Fikirkanlah wahai sahabat-sahabatku……

Dengan nama Allah swt Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang………..
Didoakan semoga kalian berada dibawah lembayung rahmat dan keredhaan Allah swt….

Hawa….
Maafkan aku jika coretan ini bisa mengguris hatimu. 
Meskipun kutahu,jiwamu selembut sutera dan bisa hancur lantaran kata-kata yang bakal
ku ungkap ini, mengertilah duhai hawa
 
Hawa….
kerana kaulah pengubat kesunyian waktu aku di syurga dulu….
dan engkau juga asalnya dari tulang rusuk kiriku yang bengkok,
lantas kerana bimbang hidupmu terpesong dari landasan yang sebenarnya, 
kugagahi jua diri ini….

Hawa….
Maha Suci Allah yang telah mentakdirkan kaummu melebihi bilanganku di akhir zaman ini. Itulah kebesaran dan penelitian Allah swt dalm urusan-Nya. 
Bayangkanlah
 
Hawa…sekiranya kaumku melebihi kaummu, yang pasti dunia ini kan berkecai kerana huru-hara dan diselimuti warna-warna suram lantaran kekejaman dan penindasan….

Hawa….
Suka untukku mengajak dirimu agar berfikir sejenak tentang hakikat kekalutan yang melanda disaat ini.
Tapi permintaanku,duhai Hawa…cubalah ! renungkan jua yang
sebenarnya dirimu kini sudah berubah…
Tidakkah kau mengerti bahwa dirimu kini…kian berubah..
tidakkah kau mengerti bahwa dirimu adalah umpama sekuntum bunga yang indah di
pandangan mata namun bukan perhiasan
semata-mata. 

Duri-duri yang melingkarimu itulah hijab yang digariskan oleh Allah swt sebagai
pelindung yang diertikan sebagai aurat seorang yang bergelar wanita…
Mengapa Hawa? Mengapa harus kau biarkan ia
terdedah…kepada kami,kaum ajnabimu?
 
Betapa hancurnya hatiku menyaksikan dirimu umpama bahan yang dapat diperkotak-katikkan. Dimana-mana saja,bisaku lihat dirimu menghayunkan
langkah ,bukan sebaik dulu lagi…langkahmu kian pantas….apa
sebenarnya yang engkau kejari?…ku sendiri tak pasti!

Terkadang, ku tak dapat membezakan antara dirimu dan teman-teman yang lain…
Bersama hayunan langkah itu, suaramu kian meninggi,diiringi gelak tawa yang
cukup memedihkan mata dan hatiku
ini…
Sedarkah kau Hawa…..????
Haruskah aku terima hakikat yang kau kini sudah berubah? Semakin jauh dari
landasan Tuhan yang pernah kutelunjuki buatmu dahulu!!!

Hawa….
Mengapa mesti dirimu kini jadi tontonan ramai?
Perlukah kau hiasi dirimu untuk menarik perhatian sehinggakan yang seharusnya menutupi
auratmu, kau miliki dari ciri-ciri yang ditegah dalam Islam? Sukar bagiku
untuk melihat kembali keadaan yang mana sesederhana yang mungkin! 

Cukup untukku merasakan kehadiranmu disaat
ini tidak lebih dari mempamerkan perhiasan diri yang kau punyai…..
Fahamilah Hawa,usahlah menurut kerakusan nafsu menjelajahi sebutir peluru yang bisa hinggap di mana saja meninggalkan fitnah buat kaumku ini….

Hawa….
Betapa sakit dan pedihnya disaat kulihat auratmu menjala, di sekeliling pandangan….
Aku tidak mahu Hawa…suatu hari nanti, dinegeri yang abadi itu, memperlihatkan seksaan
terhadapmu yang ku kira paling dahsyat, apa tidaknya…
seurat rambutmu yang keluar, ular menanti dimana-mana, sejengkal tanganmu kelihatan …
aduh!! banyaknya seksaan menantimu!…
Mengapa begitu Hawa???
 
Tidakkah kau ingat apa yang perlu kau jaga adalah maruahmu! 
Maruah seorang wanita yang tersandar di bahumu kelemahan dan kekurangan!!!
Jadi bagaimana seandainya kelakuan dan auratmu terpamer di mana-mana saja??

Hawa…
Tidakkah kau malu dengan pembohongan yang kau sembunyikan dalam dirimu sendiri….
Di sini auratmu kau selindungi disebalik pemakaianmu, atas dasar peraturan dan persekitaran
kalian…
tapi jauh nun diluar sana ,tersentak diriku tatkala dirimu telah jauh berbeza! 
Tudung ke mana,jilbab ke mana? Apatah lagi tingkah lakumu…!!! 
Dimana kau letakkan martabat seorang yang bergelar muslimah? 
Aku diselubungi rasa malu atas penghinaan ini!

Hawa….
Tutupilah auratmu, jagalah dirimu ,bertuturlah dengan suara yang
lembut mampu kau kawal lantaran jika terlanjur, semuanya bisa membawa dosa
padamu…
Jangan kau memperlihatkan apa yang tersembunyi pada dirimu..tapi ingatlah ,cukuplah sekadar tapak tangan dan wajahmu yang dizahirkan ,namun bukan kakimu,rambutmu,dan jua tubuhmu…..

Firman Allah swt:
“Dan katakanlah kepada wanita- wanita beriman,hendaklah mereka menahan dari pandangan mata mereka dan memelihara kemaluan mereka dan jangan menampakkan perhiasan mereka kecuali yang zahir daripadanya…”

Hawa….
Mungkin ku harus menghentikan bicara pertama ini di sini
dulu…
Andai diizinkan Allah swt, kita bersua lagi dilain lembaran dan yang pasti aku tetap terus membimbingmu.
Harapanku agar muncullah walaupun hanya secebis kesedaran dihatimu dan akan mendoakan moga Allah swt membuka hati kalian untuk mencetuskan perubahan….Akhir kata ,ketahuilah………….

“DUNIA INI MERUPAKAN PERHIASAN DAN SEBAIK-BAIK PERHIASAN ADALAH WANITA SOLEHAH!!”

0 komentar:

Posting Komentar

Dik Triesna

Foto Saya
Dik Triesna
"Allah Tetapkan Apa Yang Terbaik Bagi HambaNya dan Akan Indah Pada Saatnya, Bersabarlah..."
Lihat profil lengkapku