topbella

Kamis, 07 April 2011

Aksi Reaksi

AKSI  REAKSI

Yang terfikirkan oleh mereka yang membaca judul postingan ini mungkin hanya sekelebat pernyataan didalam kimia. Ada aksi ada reaksi , spontan banget. Nyatanya memang seperti itu, sama dengan rangsangan yang dimiliki oleh semua makhluk hidup, manusia, hewan, ataupun tumbuhan, ada rangsangan, begitu pula ada hal aksi yang timbul . Banyak hal yang bisa dipelajari , tapi hari ini, pelajaran itu TERBALIK . KONTRAPOSISI. Reaksi Aksi. Tertawa ? Pasti, tercengang kuperhatikan setiap detik waktu yang terbuang, tersenyum pahit aku menyaksikan mereka menganggap ini omong kosong. Apa yang terjadi,,,,??


Hari ini, semua guru , bahkan elemen masyarakat mendapat sms berantai untuk dapat berkumpul dalam kegiatan sosialisasi aliran sesat. Yaa, aliran sesat yang sedang marak-maraknya merambah kota kelahiranku. Berita yang disajikan terkesan mengerikan, hiperbola ? pasti , harus seperti itu. Hal yang harus ditentang jika itu sudah berlawanan dengan aqidah yang kita yakini selama ini. Rasa puas , sangat. Ada haru biru yang begitu membahana, menyaksikan mereka semua datang, murid guru berkumpul menjadi satu. Dengan spanduk yang menyokong untuk memberantas aliran sesat, jajaran mereka yang berbaris sangat rapi sambil mengumandangkan Allahu akbar , Shalawat kepada baginda rasul pun mengalir dengan lantunan yang sangat lembut. Sangat lembut, aku tidak dapat memastikan, aku terhenyak, mengalir  air mataku. Gemetar diantara keramaian, bergidik mendengar shalawat yang begitu membahana. Sejuknya hati ini. Semua terkumpul menjadi satu, disana. Tempat yang menjadi tujuan kami. Tapi justru disana semuanya terungkap, aku terhenyak. Bebas, tertawa dalam hati . Inikah ?? Bukan keinginan untuk menegakkan apa yang telah ditujukan, yang kulihat sosialisasi ini menjadi ajang piknik, bagi mereka. Satu kelompok dengan gebyarnya mengumandangkan takbir, kontras dengan kelompok lain yang sedang ‘arisan’ , dengan bekal mereka , duduk duduk dibawah pohon rindang, tertawa tawa . Hahahahaha, aku tertawa melihat kondisi ini. Astaghfirullah, sampai seginikah ya rabb . Apa ini ?? Apa tujuan ini ??. 

Sekejap kemudian, sms masuk , menyatakan bahwa sosialisasi tidak perlu dilakukan, karena tujuan sudah tercapai . Spontan, aku tertawa, tidak dalam hati. Nyaris didepan kepala sekolah yang sedang berbincang denganku. Aku katakan kepada beliau, miris banget hati ini , semua serba keterbalikan. Seharusnya sosialisasi ini menghasilkan satu gebrakan baru, eh udah ada pernyataan baru kita melakukan aksi. So, yang kita lakukan sekarang apa toh ?? Ucapan terima kasih  ?? Hahahah, yayayayay ..Ucapan terima kasih bagi mereka pejabat tinggi yang telah menguatkan peraturan, menegakkan ketetapan yang seharusnya telah mereka lakukan di waktu silam. Ku pejamkan mata melihat suasana kontras yang terlihat , masih sama. Kelompok yang satu bersorak sorai dengan semangat, kelompok yang lain ‘arisan’ . Aku pun langsung balik kanan, aku masih harus melakukan banyak hal lainnya. Tujuan awal yang kubangun pagi tadi, nyaris punah saat aku merasakan kekecewaan yang begitu besar. Yang semakin menggunung, saat kudengar beberapa mengatakan , tujuan mereka datang bukannya semangat untuk menentang aliran sesat, tapi...”teken absen’’, hufffhhh ya Rabb maafkan kami. Aku tersenyum pahit, sambil melangkah pergi . Dan kulihat ‘pejabat tinggi’ yang terpandang sudah datang, dan acara pun berganti tema,” Jumpa Artis” , beberapa sibuk berfoto ria ..Astaghfirullah, 

Kami mohon ampun atas apa yang kami lakukan ya Rabb, luruskan kembali niat kami, luruskan kembali pemikiran kami, Tunjukillah kami ke jalan yang lurus ...

0 komentar:

Posting Komentar

Dik Triesna

Foto Saya
Dik Triesna
"Allah Tetapkan Apa Yang Terbaik Bagi HambaNya dan Akan Indah Pada Saatnya, Bersabarlah..."
Lihat profil lengkapku