Kado Terindah

Selang detik berganti. Hari yang menjadi awal bagi sesuatu yang baru telah tiba. Happy Birthday to me, hehehe. Sengaja tak ingin kulewati pergantian hari ini, bersama awal yang terindah. Terima kasih Ya Rabb, atas apa yang telah engkau ajarkan padaku dalam setahun ini. Begitu banyak pelik, tapi diakhiri dengan kebahagiaan. Begitu banyak yang menghentakkan hati, tapi disaat yang lain engkau hadirkan yang membuatku 'nyaman'. Beriringan nada sms berbunyi. Ucapan pertama dan kedua yang berhasil membuatku meneteskan air mata. Mereka yang selalu setia mendampingiku dalam setiap tingkah lakuku. Yang selalu menasehatiku, yang tahu semua keburukanku. Bahkan mereka mampu untuk membenciku, tapi yang kubahagiakan adalah mereka mebenci perilakuku, bukan diriku. Terima kasih telah memberikan kado terindah yang membuatku tersenyum dengan pinknya, terima kasih juga buat mbak yang selalu senantiasa mengomel untuk hal hal kecil yang sering kuanggap besar.

Bahagia itu jadi milikku. Semua menyambutku dengan senyum, aku tersadar, begitu sombongnya aku yang selama ini begitu terfokus pada keterpurukan, sementara mereka yang hadir disetiap waktu candaan , hadir didekatku. Teringat buku yang sedang kubaca, the invisible gorilla, gorilla tak kasat mata. Menceritakan sebuah eksperimen pemikiran orang-orang tentang bagaimana mereka begitu terfokus pada satu hal yang terus menerus mereka jalani/monoton, sehingga tak menghiraukan keadaan sekitar, walaupun gorilla itu datang menggunakan baju cheerladers, menepuk dadanya. Bukan kukatakan mereka yang membahagiakanku itu gorilla, hehehe. Tapi lebih kepada kesadaranku, ternyata banyak yang berusaha menciptakan kebahagiaan itu, membawaku ke puncak cahaya agar aku mampu melihat yang lebih tinggi dan menjadi lebih berarti.

Dan kata kata pun menjadi "secret weapon'' ku , wakakakka. Pesan yang akhir-akhir ini menjadi kekuatanku adalah, "Semakin sakit pada hari ini, maka semakin bahagia pula kedepannya".Kuiringi langkahku bersamanya, bersama Kata-kata yang seolah memberikan angin segar yang selama ini kubutuhkan. Nafas kehidupan berhembus dari kata-kata itu. Inilah hidup itu, saat sakit pun, Allah sedang mempersiapkan yang terindah untuk hambaNya. Tak lepas dari qalamNYA, sesudah kesulitan akan ada kemudahan. Terima kasih,,, telah membuat pondasi itu menjadi lebih kuat sekarang.

Luka itu masih ada, tapi tertutupi oleh semua hal yang terjadi belakangan ini. Allah hadirkan mimpi dalam tidurku, yang membuatku harus belajar banyak, tentang apa yang terjadi, tentang apa yang dibagikannya dalam mimpi, dan tentang kebahagiaan yang kurasakan saat terjaga. Aku tak ingin menjadi yang terluka, aku, dalam dekapan cintaMU, akan mencari kebahagiaan itu.Aku tahu, ada saatnya, aku tahu engkau pasti memberikan yang terbaik untukku...

Terima Kasih untuk semua ...InsyaAllah, showed me the way ...Wakakakaka