topbella

Selasa, 26 April 2011

MAVI MARMARA

Cerita ini kudapatkan sewaktu seminar tadi sore. Tentang kejadian kapal relawan palestina Mavi Marmara diserang oleh tentara israel pada juni 2010. Yang kutahu dulu pasti ada propaganda dari berbagai siaran didunia yang sudah menyebar, dan pada akhirnya seorang relawan yang berada ditempat kejadian langsung menceritakan fakta yang sebenarnya. 

Saat itu sesaat sebelum subuh, para relawan masih sibuk dengan aktivitasnya masing masing didek atas. Subuh dilaksanakan secara berjamaah oleh seluruh relawan, tiba-tiba terdengar, "ALLAHU AKBAR". Takbir relawan yang tengah bertugas diburit kapal. Takbir itu menandakan tentara israel dengan speed boatnya sudah mengepung kapal tersebut dari segala penjuru. Bayangkan saja saat itu ada sekitar 100 orang relawan dikapal tersebut, sementara speed  boat yang mengepung mereka berjumlah 27 buah dengan masing masing berisikan 10-12 orang tentara israel dengan persenjataan lengkap. Bertolak belakang dengan persiapan para relawan yang hanya memantapkan hati, visi dan keyakinan mereka untuk berjihad.  Dari arah boat, tentara israel sudah memburu para relawan dengan menumpahkan selurh isi peluru mereka, beberapa relawan tertembak dan darahnya meninggalkan darah segar dan memerah di dinding-dinding kapal. Tak sampai disitu saja, saat beberapa tentara israel hendak menaiki kapal tersebut, para relawan menyirami mereka dengan air tinja ( sang moderator tertawa saat melihat para tentara israel itu, ternyata apapun bisa dijadikan senjata ) . Kejadian mereka yang menghalangi tentara israel menguasai kapal dari burit kapal terus digencarkan. Sementara sesaat setelah speed boat mengepung kapal, dek bagian atas dipenuhi sinar laser merah. 

Para relawan pun sudah memastikan, itu dari helikopter tanpa suara, yang tidak ada yang menyadari datangnya helikopter tersebut, bunyinya pun tidak terdengar. Dengan segenap tentara israel dari dalamnya menitikkan sinar laser ke arah kapal untuk mencari mangsa. Subhanallah, relawan lebih pandai memaknai situasi, mereka pun melakukan perlawanan dengan hanya bermodalkan ketapel. Tembakan ketapel satu persatu ditembakkan oleh relawan turki. Suasana masih gelap, tembakan ketapel pertama tak berpengaruh, begitu pula yang kedua. Saat tembakan ketapel yang ketiga, helikopter itu pergi. Allahu akbar !!! semua bertakbir. Sesaat angin badai datang, dan seorang relawan berteriak, "Allahu Akbar, ini pasti pertolongan Allah untuk kapal ini, angin ini menyelamatkan kita". Saat mereka mendongak keatas, ternyata helikopter tentara israel yagn datang semakin banyak dengan suara bising yang dikira mereka badai ( sontak kami tertawa , ^_^ ) . Disaat genting pun masih saja ada lelucon .

 Seorang wartawan international yang berada di kapal tersebut, sibuk mengambil gambar dan merekam kejadian demi kejadian. Sang moderator pun bercerita, menunjukkan wartawan tersebut, "Beliau adalah orang sholih yang kutemui, dan ini adalah menit menit terkahir menjelang kesyahidan beliau. Sesaat setelah melihat ada korban yang ditembak dari belakang oleh tentara israel, beliau langsung naik keatas untuk melihat langsung peristiwa di dek atas dengan bisingnya suara helikopter, kemudian tentara israel itu menembaknya. Tepat diantara keningnya ada tanda titik hitam berdiameter 4 cm, bukan tanda kening hitam karena sujud, tapi peluru si laknatullah tentara israel yang menembak kepala beliau, lalu mengahncurkan bagian belakang kepalanya hingga otaknya berhamburan".

Cerita pun berlanjut dengan serbuan serbuan lainnya, seorang relawan asal indonesia, yang bertugas menjaga selang pemadam kebakaran ditembak tangannya dari atas dengan peluru yang merobek dagingnya dan mengeluarkan tulangnya. Sesaat difilm dokumenter yang diperlihatkan, beliau tidak mengeluhkan sakit, bahkan wajahnya biasa biasa saja. Dan sang moderator pun kembali bergurau, "Wajah beliau tenang khan, tak ada kata aduuh aduuh, mungkin menyesal, kok ga syahid aja ya tadi, dikiiiit lagi". ^_^

Pada akhirnya jam 6 pagi, saat matahari sudah terbit. Tentara israel berhasil menguasai nakhoda kapal dan memberi penyeruan untuk tidak memberi perlawanan lagi karena kapal berhasil dikuasai oleh tentara israel. Satu persatu dari mereka diborgol dan dijemur selama 6 jam diterik matahari, sehingga akhirnya kapal merapat kepelabuhan. Mereka diturunkan pula satu persatu dengan dikawal oleh 2 tentara israel seolah olah adalah tawanan  yang paling jahat. Ckckckck....
Wawancara relawan pun tak pelak harus ditendang, dihajar, dipukul dan sebagainya saat wawancara. Setelah semua selesai, dan para relawan diantar pada daerah perbatasan, mereka pun berkata, "Ingat , KAMI PASTI KEMBALI"..

Subhanallah, semangat mereka!!!

0 komentar:

Posting Komentar

Dik Triesna

Foto Saya
Dik Triesna
"Allah Tetapkan Apa Yang Terbaik Bagi HambaNya dan Akan Indah Pada Saatnya, Bersabarlah..."
Lihat profil lengkapku