topbella

Rabu, 13 April 2011

Terlalu Nyaman Dengan Tawanya...

Pagi tampak begitu cerah dengan matahari yang tersenyum menantikan senyumku pula. Begitu indah, tak ada terik yang kurasakan, barangkali ingin menyejukkan jiwa dan hatiku dengan mendung yang cerah. Aku sangat bahagia hari itu. Semangat pun seperti tak habis habisnya, aku pergi bersiap-siap, aku akan pergi bersama dengan seseorang. Seseorang yang akhir-akhir ini mengisi hidupku dalam sebuah pernikahan. Pernikahan yang sangat indah, yang awalnya hanya sebuah persahabatan dan ledekan. Rencananya hari ini kami akan berkeliling menuju tempat kesukaanku, laut. Subhanallah, beruntung aku memiliki teman hidup yang mencintai laut, seperti aku mencintai laut. Begitu indah, aku begitu menikmati waktu bersamanya, bercanda gurau, bercerita. Selalu saja ada cerita, entah kenapa jika bersamanya , selalu ada cerita yang terangkai, diawali dari ledekankah, atau hanya sekedar gurauan semata dan kami langsung membahasnya menjadi sebuah cerita. Apalagi ia sangat senang bercanda dan membelokkan suasana, bagaimana aku tidak menikmatinya. Aku sangat menikmatinya, dari sekian cerita , ada saja hikmah yang kami simpulkan. Bahasaku lebih sederhana, tapi bahasanya lebih indah. 

Tak habis-habisnya dia membuat lelucon yang membuat hatiku senang bersamanya. Aku pun semakin banyak bercerita, tentang apapun. Dia ?? tidak, dia hanya mendengarkan. Selalu merespon dan menanggapi ceritaku, membuatku semakin bersemangat dan tak peduli lagi dengan waktu. Barangkali istirahat hanya sekedar perjumpaan denganNYA . Sekali lagi aku mengucapkan hamdalah atas seorang pendamping dalam hidupku. Begitu banyak kesamaan, kebersamaan, selalu berusaha mencari ilmu yang terselip didalamnya. Aku senang menatapnya, senang bercandanya dan selalu senang hanya bersamanya

Aku pun mengajaknya makan sore, mengisi kekosongan perut yang asyik sedari tadi bermain dilaut. Dia mengajakku ketempat makanan yang ia sukai. Ditempat itulah, aku bertemu dengan teman lamanya, bersenda gurau , dan meledek pertemuan kami yang tak pernah disangka-sangka. Terlihat rona yang sangat bahagia terpancar diwajahku. Dia begitu menghormatiku, menghargaiku dan sangat menyayangiku. Seolah tanpa ahrus aku mengatakan pada semua orang, orang bisa mengartikan senyum yang selalu menghiasi wajahku.

Realita dan Mimpi. Begitu bertolak belakang, tetapi memiliki sudut yang sama , yaah sudut pandang. Pemeran utama yang sama. Realita yang begitu pelik dan sangat kontras dengan apa yang kuimpikan. Boleh jadi harapan itu mengatakan, ''seandainya itu bukan dia''.Pasti akan sangat mudah jadinya, dan semua pun akan sangat bahagia. Tapi, yang kumiliki sekarang adalah kunci realita, tak berharap banyak karena aku tahu itu hanyalah mimpi semata yang diadegankan khusus untuk kenyamananku malam itu. Begitu banyak yang ingin kuceritakan, begitu banyak yang ingin dibagi, tapi aku tidak melakukannya selama ini. Seolah mimpi itu jalan aku menceritakan semua yang kupendam, dan begitu lepas. Terbangun dari mimpi membuatku menjadi lebih berfikir rasional, semua hanya mimpi. Untuk itulah, Allah membangunkanku. Agar aku tak terlelap dalam mimpi, menjadikan yang bukan dia. Kehilangan masih terasa, tapi aku tahu, semua musti berlanjut jika tidak ingin akan cabang yang lebih banyak lagi kedepannya. Aku pun tersenyum pahit, saat menyadari itu hanya mimpi, "Seandainya itu bukan dia".Ternyata kebahagiaan itu hanya dimimpi.

Aku terus bercerita panjang lebar dengan cerianya, dan dia, pendamping hidupku, masih dengan senyumnya mendengarkanku berbicara dan sesekali meledekku.Aku bahagia.

Note: Story Story...

17 komentar:

Anonim mengatakan...

terharu, walaupun aku kurang mengerti maksud tulisan diatas...

Dik Triesna mengatakan...

namanya juga cerita bayangan , hehehe...

Anonim mengatakan...

"Seandainya itu bukan dia" / "seandainya itu aku"..hehe
cerita dari mimpi atau khayalan imajinasi doank?

Dik Triesna mengatakan...

mimpiiiii

Anonim mengatakan...

hah? kok bisa...?
menurut ilmu psikolog bahwa mimpi itu sebagian besar berasal dari alam bawah sadar yang kita sendiri secara sadar tidak tau tentang itu.
siapa sih sosok pemeran mimpi itu?
lancang sekali sudah masuk ke alam bawah sadar kamu.

Dik Triesna mengatakan...

hahaha..terima kasih anonim dan akangeronces sudah komen, saya tertawa membaca coment anda berdua ( kalo menurut feeling saya, ada yang mencurigakan memang ) hahahahha..
Ok, namanya juga mimpi, manelah saya tau, saya khan cuma nulis pak, ntr saya nanya ama sutradara mimpi ya, kok bisa bisanya milih aktor dan aktrisnya seperti itu

Anonim mengatakan...

hahaha...kamu memang selalu mencurigai saya... :)

Dik Triesna mengatakan...

sayaaaa mmng pinterrrr ....^_^ , hahahahahaha......yessss

Anonim mengatakan...

mirip sebuah cerita hayalan seseorang, kok jadi kamu yg mimpikan, curang..., yg punya cerita aja cuma mampu berhayal, kok kamu sudah mampu memimpikannya..., pake ilmu apa?

Dian mengatakan...

menarik sekali ukhti, hati kecil berbicara lewat mimpi..., hati besar berbicara lewat pikiran..
hati-hati dengan hati!

Dik Triesna mengatakan...

anonim : mirip dengan cerita siapa ya?? hmm manelah saya tau, saya menulis ini khan dari mimpi, lalu menuliskannya, tidak ada yang direkayasa, murni mimpi seperti itu...namanya juga alam bawah sadar..kalo bisa mimpi direkayasa, pengen juga tuh merekayasa beberapa mimpi, lumayan buat bahagia doank , hahahahha

Dian : Syukran ukhti,,,iyyah..si anonim bilang mimpi itu alam bawah sadar khan, mungkin yang terpetakan difikiran selama ini ada hubungannya, sehingga tercipta suatu 'episode' dalam mimpi .. Susah banget emang ngawasin hati, untung saja langsung bangun, klo tidak, huffffhhh..bakal hidup terus dalam pernikahan 'mimpi' dengan orang yg dimimpi.tp bahagia terus, hahahaha

Dian mengatakan...

memangnya siapa orang yang dimimpikan itu, sepertinya ukhti begitu bahagia dengan kehadirannya dalam status penikahan walaupun hanya dalam mimpi..., memangnya tidak bisa dibuat jadi kenyataan ya?

Dik Triesna mengatakan...

hehehe..wah kalau masalah itu sya serahkan kepada yang mengatur hidup donk..Memang sangat bahagia,

Dian mengatakan...

saya terharu dengan prinsip ukhti, kok bisa ukhti sebahagia itu memimpikan doi? memangnya ukhti kenal dengan orang itu? ukhti harus berusaha agar dapat menjadi kenyataan, kalau pun nantinya berbeda, paling tidak ukhti sudah berusaha dengan cara mengirimkan sinyal2 agar si doi bisa memaknai lalu ikut berusaha mewujudkannya.

Anonim mengatakan...

bikin penasaran aja artikel ni lah, mimpi yang aneh.

Dik Triesna mengatakan...

anonim : hehehe,
dian :hehehe, kenal ,, klo g mana bisa tau itu orangnya ckckckkc...iyyah, sulit, terlalu menentang arus

Anonim mengatakan...

TErnyata mimpi.....hmmmmm aa ii aaii

Posting Komentar

Dik Triesna

Foto Saya
Dik Triesna
"Allah Tetapkan Apa Yang Terbaik Bagi HambaNya dan Akan Indah Pada Saatnya, Bersabarlah..."
Lihat profil lengkapku