topbella

Jumat, 06 Mei 2011

Galau

 "Perumpamaan seorang mukmin dengan mukmin lainnya dalam kelembutan dan kasih sayang, bagaikan satu tubuh. Jika ada bagian tubuh yang merasa sakit, maka seluruh bagian tubuh lainnya turut merasakannya." (HR. Imam Muslim).
 Setiap muslim itu bersaudara.Aku, kamu tahu itu khan, teringat hadits yang pernah kudengar bahwa muslim yangs atu dengan muslim lainnya umpama seperti satu tubuh.Apabila bagian tubuh yang satu sakit, maka yang akan merasakan sakit adalah keseluruhan, Subhanallah, begitu eratnya ukhuwah yang diajarkan oleh Rasulullah pada umatnya, Begitu pula besar Ar Rahman , kasih sayang yang  telah Allah hantarkan pada hati hati kita para hamba hambaNYA. 

Allah, air mata ini terurai begitu saja
mendengar kabar yang meretakkan hati
Terhela nafas berat saat menutup mata
Seolah kuingin berada disamping dirinya
Saudariku, yang tengah dihempas oleh harapan yang pupus didepan mata

Allah, engkau hantarkan nikmatnya galau dalam hatiku
Dalam bentuk kesakitan yang dalam
Dalam kekhawatiran perasaannya
Dalam kegalauan pemikiran
Aku merasakan sakit yang amat sanagt

Allah , engkau berikan aku rahmat dengan kesyukuran
Memberi kepercayaan untuk satu cinta yang hadir tiba tiba
Cinta yang terselip dalam ukhuwah
Yang kuanggap ia sebagai bagian dari keluargaku
Allah, Indahnya ukhuwah ini
Allah, berikan kesembuhan yang sempurna untuknya
Untuk hati yang tengah galau akan keputusan
Untuk hati yang tengah membutuhkan pelukan seorang sahabat
Untuk hati yang tengah memerlukan tangan seorang sahabat menghapus air matamu

Kabar yang tiba-tiba menyesakkan dada dari seorang sahabat yang baru kukenal. Impian yang dulu ia impikan sudah didepan mata, harus pupus secara tiba-tiba. Begitu saja, tanpa alasan, tanpa arti apapun. Nothing. Dengan tangan gemetar kubaca pesannya, air mataku mengalir deras. Aku merinding, aku menangis dalam dekapan diriku sendiri. Kuhapuskan air mataku, beranjak mengambil wudhu, mengadu padaNya untuk menenangkan hati ini serta memohon untuk memberikan kesabaran yang sesempurna mungkin untuknya. Aku menangis dalam kegalauan hati ini, Seusai sholat hatiku tenang, lalu kucoba menelepon saudariku, dalam isakan tangisnya, kudengar suara teramat sedih disebrang sana. Ingin rasanya aku pergi, secepat mungkin. Disampingnya, memeluknya. 

Sebagai seorang wanita aku mengerrti apa yang ia rasakan, ditinggalkan begitu saja saat hari pernikahan sudah didepan mata. Sakit yang ia rasakan menular padaku, seolah aku lemas tak berdaya. Tapi demi dia, aku mencoba kuat dan menenangkannya. Saat nada bicaranya tenang, aku coba menghiburnya, mengatakan bahwasanya Allah sangat menyayanginya. Begitu indah yang sudah ditetapkan atas dirinya, memberinya jalan bahwa, ia-sahabatku yang baru kukenal beberapa jam saja-berhak untuk mendapatkan yang terbaik. Pembicaraan itu berakhir. Kalimat terakhir yang ingin kusampaikan padanya, seolah memberikan bukti lagi pada diriku, inilah kasih sayang yang sesungguhnya. "Kakak sayang adek karena Allah, izinkan kakak selalu menjadi pendamping kebahagiaan dan keresahan adek ya". Subhanallah, entah darimana kurangkai kalimat itu, keluar begitu saja, dari hati. Ia pun membalasnya, "Adek , sayang kakak juga karena Allah, berterima kasih Allah telah pertemukan kita, walau hanya beberapa jam saja, tapi anugrah ukhuwah ini sangat berarti"

Ada lagi yang meragukan ukhuwah, tak bisa kupungkiri sahabat. Dulu begitu mustahil kutemukan rasa kasih sayang karena Allah, menerapkan apa yang sahabat dan Rasulullah ajarkan dulunya. Sekarang seolah cahaya islam itu datang padaku perlahan, membuktikan semua cahaya, bahwa cahayanya lebih terang dari cahaya yang kubayangkan. Sangat terang, Cahaya Di atas cahaya ....

0 komentar:

Posting Komentar

Dik Triesna

Foto Saya
Dik Triesna
"Allah Tetapkan Apa Yang Terbaik Bagi HambaNya dan Akan Indah Pada Saatnya, Bersabarlah..."
Lihat profil lengkapku