topbella

Selasa, 10 Mei 2011

Beri Aku Makna

Taman itu penuh bunga, pesona warna yang indah. Memukau siapapun yang melihatnya. Beragam warna, harum juga bentuk. Aku melangkahkan kakiku disana, memasuki gerbang taman. Harumnya sudah mengusik indraku. Mataku begitu sejuk melihat kehijauan yang membentang. Tak kulihat siapapun disana, masih aku sendiri. Aku melangkah, menuju satu tempat. Memetik bunga yang satu. Ku genggam dengan lembut. Menyatukannya dengan jari jemariku, bunga itu sangat indah. Sesaat kulihat seseorang sedang berteduh disatu tempat, menunduk dalam ketenangan. Aku menemuinya, tersenyum, lalu kuberikan bunga yang kupegang tadi. Dia pun tersenyum.Bahagianya ...

Kembali aku mencari bunga yang lain, yang lebih indah. Hanya sebentar saja kutemukan bungan indah itu, kugenggam kembali bunga itu dengan lembut. Sambil terus melangkah dengan keriangan. Senyum tak lepas dari paras wajahku. Tersirat kebahagiaan yang nyata. Aku terus melangkah. dan itiba tiba seseorang datang kepadaku, mengatakan bunga itu sangat cantik. Ku rasa ia lebih menginginkannya daripada aku, aku pun memberikan bunga itu lagi. Dia tersenyum dan pergi. Genggamanku kembali kosong. Saat hari sudah sangat terik, aku memilih berteduh dirindangnya pohon. Menikmati pemandangan yang tak henti hentinya membuatku takjub. Sudah ramai, bathinku saat melihat sekeliling. Masing masing dari mereka sudah menggenggam bunga . Satu , dua atau lebih dari itu. Mereka tersenyum bahagia. Begitu pula aku, walaupun aku belum memiliki bunga untuk kugenggam..

Setelah puas aku beristirahat. aku pun melangkah lagi untuk mengelilingi taman itu kembali. Mencari bunga mana yang menarik perhatianku. Hmm...disudut sana, bunga berwarna biru itu lembut memandang kearahku. Aku melangkah dengan cepatnya. Beberapa langkah lagi aku sampai, seseorang sudah mendahuluiku. Bertindak seolah aku tidak menginginkan bunga itu aku pun menyapanya, "Bunganya cantik ya?". Orang itu tersenyum, "iyaa, sangat cantik".  Aku tersenyum lalu kembali pergi. Kali ini belum sempat bunga itu berada dalam genggamanku, aku sudah kehilangannya, Tak apalah, bukan milikku. Mungkin memang itu sudah ditakdirkan menjadi miliknya. 

Tak terasa sore pun menjelang, tak satupun bunga yang membuatku terpana lagi. Aku hanya menikmati indahnya tempat yang kukunjungi hari itu. Melangkah bersama awan yang meneduhiku, menari bersama jari jemariku untuk menyentuh dedaunan dan bunga yang indah, kusentuh satu persatu, menciumi harum mewanginya. Kubelai lembut kelopaknya, bahkan tersenyum sendiri saat memandangnya.

Sebelum senja, aku memilih duduk diantara bunga didekat aliran air yang mengalir. Sambil bermain air, aku menikmati angin sore yang melambai dengan syahdunya. Mendengarkan gemercik air yang sangat merdu mengalir. Suasana begitu tenang. Ku pandangi sekelilingku, bawaan mereka sangat banyak, bermacam bunga sudah dalam genggaman . Sangat bahaggia . Lalu seseorang yang kuberikan bunga pertama kalinya melambai kepadaku, aku tersenyum. Begitu pula dengan mereka yang kutemui tadi, mereka melambai kepadaku sambil menunjukkan bunga mereka. Aku ?? Tidak, aku masih mengamatinya. Belum kutemukan satu bunga yang benar-benar membuatku takjub atau aku hanya takut akan menjadi milik orang lain lagi. 

Bayangan itu hadir, duduk sejajar denganku . Disampingku -agak jauh. Tanpa izin, tanpa sapaan, tanpa pertanyaan. Ia memberikanku seikat bunga yang begitu merona dengan jingganya. Aku belum melihat bunga ini sedari tadi. "Untukku?". Dia tersenyum, "Pasti, itu untukmu". Tak mengerti mengapa ia memberikannya untukku, tapi mungkin itu hadiah. Kuucapkan terima kasih, ia pun tersenyum dalam indahnya senja. Bersama senja yang akan berakhir, sebelum ia beranjak , ia mengatakan , 

"Sesungguhnya Allah tidak pernah menjauhkan seseorang dari apa yang seharusnya ia dapat. Kalaulah memang untuknya, tentu Allah akan mendekatkannya sedekat mungkin. Maka , jangan menyerah saat tulang tulang kita bergerak dalam usaha yang melelahkan . Walau tak jarang kita harus menangis dan mematung seorang diri. Percayalah...kebaikan yang memang Allah takdirkan untuk kita tidak akan tertukar dengan orang lain..InsyaAllah--semua ada jalannya...Aku memperhatikanmu sedari tadi, bunga yang kau genggam sekarang, lebih-bahkan sangat indah dari bunga yang sebelumnya engkau genggam kan. Karena bunga yang terindah itulah untukmu, hanya untukmu. Bukan untuk orang lain"

Dan ia pergi. Senja pun berakhir ......Sedangkan aku hanya menatapnya dari belakang .. Siluet itu hilang. Siluet senja yang menawan ...

2 komentar:

Penjajah mengatakan...

Beri aku kehidupan!!!
ku beri kamu makna, kamu belum makna ya...?

Dik Triesna mengatakan...

Waaahh..salut ama penjajah..selalu stand by baca blog saya..terima kasih...
Akan saya berikan kehidupan untuk siapapun ...^^

Posting Komentar

Dik Triesna

Foto Saya
Dik Triesna
"Allah Tetapkan Apa Yang Terbaik Bagi HambaNya dan Akan Indah Pada Saatnya, Bersabarlah..."
Lihat profil lengkapku