Ke arah inilah Allah ingin memalingkan wajah kita, untuk melihat saudara kita yang sedang berjuang pada peperangan sesungguhnya. Ke arah inilah , Allah ingin mengajarkan tentang arti ukhuwah dan pengorbanan. Pilihan apalagi yang dapat mereka pilih-saudara kita dipalestina-hidup bahagia didunia atau syahid. Dan syahid pun menjadi cahaya dalam pancaran mata dan hati mereka.
Tak sanggup kutahankan apa yang tengah bergejolak dalam hatiku, sesaat aku mengikuti seminar ini. Tentang palestina. Yahh memang selalu tak bisa kebendung, jika aku nantinya berurai air mata, tapi kali ini yang kurasakan sangat indah . Indah, Ya Rabb ... Ukhuwah ini sangat indah ...
Nanar tatapanku melihat potret kehidupan yang sangat bertolak belakang dengan keadaan yang sangat menyenangkan disini. Kita dengan mudahnya melangkah bebas kemanapun kita pergi. Mereka ?? Harus merelakan perjalanan panjang dengan langkah-langkah kaki mungil mereka untuk meniti jalan berkilo kilo meter. Aku semakin terhenyak dengan menyaksikan dinding embargo itu membentang tinggi membatasi tanah suci itu, ya Rabb. Kejamnya mereka para israel itu . Kuhela lagi nafasku melihat mereka yang tertatih tatih membaca dan belajar diluar pagar sekolah, saat harus telat karena miniti jalan jauh itu, dan belajar luar pagar. Tidak dengan papan tulis, dan aneka permainan yang bisa membangkitkan semangat belajar , tapi dengan kepungan tentara israel yagn memegang senjata mengelilingi mereka. Ya Rabb ,, pemandangan ini. Sesak nafasku melihat pos pos yang didirikan setiap kilometer, yang dijadikan rumah sakit 'dadakan' oleh para ibu, karena tak punya cukup waktu untuk melahirkan dirumah sakit dan harus memutar jalan yang diembargo itu. Ya Rabb, berilah kekuatan bagi para ibu dan mujahid yang dilahirkannya, Amiin ..
Aku menghela nafas . Sesak .. Ya Rabb ...betapa tak bersyukurnya kami dengan keadaan kami sekarang, begitu sombongnya kami saat kami selalu saja mengatakan, selalu ada masalah dalam hidup kami, padahal merekalah, saudaraku dipalestina sedang dalam ujian yang tengah engkau berikan pada mereka.
Aku menghela nafas . Sesak .. Ya Rabb ...betapa tak bersyukurnya kami dengan keadaan kami sekarang, begitu sombongnya kami saat kami selalu saja mengatakan, selalu ada masalah dalam hidup kami, padahal merekalah, saudaraku dipalestina sedang dalam ujian yang tengah engkau berikan pada mereka.
Tawa riang kita diwaktu kecil sungguh indah, saat cerita cerita lucu dihadirkan ditelinga atau didepan mata. Tayangan upin ipin contohnya. Mereka, balita-balita kecil itu disenandungkan dengan semangat jihad, dengan kisah sejati untuk mencintai Al Aqsho. Adakah kita yang sudah dewasa ini mengingat dan mencintai Al Aqsho seperti yang mereka lakukan? Kupastikan, itu belum hadir. Begitu kecilnya aku, begitu lengahnya aku harus mengabaikan tentang saudaraku disana, palestina. Saudaraku yang mementingkan keadaan saudaranya yang lain daripada diri mereka sendiri. Bukti apa lagi yang harus kujabarkan untuk itu. Tsunami di aceh 2004, sumbangan dari palestina sebesar 500 juta datang. Begitu cintanya mereka pada kita, saudaranya sendiri, padahal saat itu persediaan makanan mereka habis, obat menipis, air saja, mereka harus berjuang dan berdoa agar air itu tidak diracuni oleh tentara israel laknatullah itu.
Klise kubayangkan lagi saat seorang pendatang yang begitu inginnya mengunjungi Al Aqsho, dan se sampainya disana. Ia berpose bahagia didepan Al Aqsho dan sholat khusyuk disana, sementara selang hanya beberapa meter darinya sedang ada saudaranya yang sedang disekap, ditangkap, diculik, diperlakukan semena-mena.
Allahu Rabbi, sebenarnya apa yang telah kami lakukan, kami melupakan ukhuwah ini ...
Berilah kekuatan dan pertolonganMU ya Rabb ....
Ditampilkan foto foto yang menampakkan begitu banyak kematian yang syahid, bagaimana tidak. Tentara israel itu yang memang sangat penakut, yang melawan masyarakat palestina dengan persenjataan yagn lengkap sementara masyarakat palestina hanya memiliki senjata apa adanya. Sungguh takjub pertolonganmu Ya Rabb, saat tentara israel itu menembakkan bom plaster. Tahukah kamu sobat bagaimana bom plaster itu?? Bom yang diluncurkan ke udara, yang sesampainya diudara akan meledak dan pecah menjadi ribuan peluru yang nantinya akan jatuh ketanah dan menyebar kedalam rumah masyarakat palestine, yangs aat masuk didalam rumah bom sebesar peluru itu akan meledak lagi menjadi ratusan bom bom kecil yang akan menghabisi apapun yang ada didalam rumah itu. Dan bom bom itulah yang nantinya akan memasuki daging daging saudara kita, didalam tubuhnya dan pecah lagi didalam daging-daging itu menjadi serbuk serbuk yang menghanguskan seluruh tubuhnya. ALLAHU AKBAR!!!!!
Dan nyatanya dari sekian bom yang diluncurkan oleh tentara israel itu, hanya 1500 orang yang syahid ( amiin ). Yang pastinya tentara israel itu akan sangat merasa terpojok. Senjata mereka tidak ada apa-apanya. Laknatullah atasmu tentara israel, saat memasuki rumah sakit bantuan dan menembaki perawat dengan peluru terbarumu itu, sehingga mampu membunuh 2 atau lebih orang dibelakangnya karena kekuatan momentum didalam peluru itu.
Tak sanggup kulukiskan lagi perasaanku dalam bayangan peperangan itu. Sungguh aku benci, sangat benci kepada mereka, hatiku terbakar, mataku memanas, aliran air mata teus mengalir. Ya Rabb, tak ada apa-apanya perjuangan yang selama ini selalu kukeluhkan, ternyata masih ada perjuangan yang sesungguhnya. Ku tak ingin memaksakan, aku dan kamu harus berlaku seperti apa, mungkin suatu saat nanti kita akan berkumpul di Al Aqsho ( Amiin ), atau paling tidak kitalah yang menyokong perjuangan mereka disana dengan apa yang kita mampu berikan seakrang, doa.Itu pasti. Harta ? Dan inilah yangs eharusnya kita lakukan, Allah snediri menjanjikan kita tentang harta yang kita belanjakan dijalanNYA bukan ..
“Apa saja yang kamu nafkahkan di jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya.” (Q.s. al-Anfal: 60).
“Katakanlah, ‘Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa saja yang dikehendaki-Nya diantara hamba-hamba-Nya dan menyempitkannya.’ Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya, dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.” (Q.s. Saba’: 39).
Sahabat, ini yang dapat kita lakukan. Bantulah mereka sekarang, dengan apapun yang ada padamu saat ini. Sekecil apapun bantuan itu, telah membuat namamu dicantumkan pada sebuah buku yang nantinya dibacakan pada hari akhir, InsyaAllah. Nama yang tercantum untuk membantu memperjuangkan tanah suci, tanah peradaban umat muslim.
1 komentar:
:)
bangga sekali saya...
Posting Komentar