Siapa bilang menunggu itu membosankan?. Ya, memang sangat membosankan. Tapi cukup menyenangkan jika dilalui dengan diskusi bersama seorang teman.
Berawal dari sebuah kekaguman, mengagumi mereka yang sangat professional dibidang mereka. Para ilmuwan, pebisnis bahkan penyanyi. Kemudian dilanjutkan tentang renungan, merenungi kepribadian diri kita yang selalu saja khilaf dan menyalahi keadaan yang mungkin tidak bisa kita terima. Kisah pertama, kekaguman. Berawal tentang seorang bocah mulai menghafal AlQuran sejak umur 2,5 tahun, dan berhasil khataman Alqurannya saat berumur 5 tahun. Subhanallah, kekuasaan Allah yang dititipkan pada seorang bocah. Bagi kita mungkin sangat mustahil, tapi TIDAK, bagi mereka yang menjalankan kehidupan murni atas pedoman AlQuran. Perhatikanlah kehidupan keluarga bocah itu, bagaimana ia bisa menjadi seorang bocah yang seperti itu, siapa lain kalau tidak atas peranan orang tua sepenuhnya. Orang tuanya hafidz, pengahafal Alquran, kesehariannya rumah mereka tidak pernah kosong dengan bacaan Alquran.Setiap waktu, dimanapun ruang didalam rumah mereka , tetap bacaan itu terdengar. Bahkan saat bocah itu masih dalam kandungan , ibunya terus memberikan ‘nutrisi’ Alquran itu,membacanya, menyenandungkannya dimanapun ia berada. Ibu yang memiliki insting dan keinginan untuk anaknya kelak, ia pun memulai semuanya atas kemurnian dan kesucian. Beliau seorang wanita yang selalu saja menjaga kesuciannya, yang tak pernah batal wudhu dalam kesehariannya. Yang membuat harinya selalu suci dan istimewa dengan bacaan Alqurannya , sampai lahir bocah itu yang memiliki keistimewaan dalam menghafal Alquran, akhlaknya yang begitu polos dan santun dan pembicaraan dan ucapannya yang tak lepas dari firman Allah . Subhanallah Ya Rabb, Engkau tunjukkan, bahwa siapapun yang ingin dekat denganmu, engkau akan member peluang untuk itu.
Jangankan bocah itu , perhatikanlah ,mereka yang namanya sanagt terkenal didunia,scientist, pebisnis , dan sebagainya , kenapa mereka bisa?karena sesungguhnya mereka menerpakan apa yang diajarkan oleh Alquran. Bahkah mereka bukan umat Rasulullah pun menjadikan Alquran sebagi pedoman mereka. Itulah kunci mereka berhasil . Nah sekarang, Hello world??? Dimana para umat Rasulullah, dimana para hamba Allah , yang pontang panting mencari jalan agar mereka bisa sukses dan bahagia. Yang rela mengeluarkan uang sebanyak mungkin untuk mendapatkan kebahagiaan . Itu semua diajarkan oleh Rasulullah , kita saja yang terkadang terlalu jauh dari dari ajarannya , dari ilmuNya, sehingga terombang ambing sendiri. Para ibu yang menginginkan kecerdasan pada bayi yang dikandungnya pun sibuk mendengarkan music klasik pada kandunganya, untuk lebih meningkatkan kecerdasan linguistic. Hmmm…Wahai Ibu …sesungguhnya music yang paling indah, yang paling sempurna, yang mampu meningkatkan intelegensi anak hanya murottal, bacaan Alquran itu begitu indah, begitu mempesona. Anak tidak hanya pandai pada satu bidang , tapi mampu menerima semuanya, karena Alquran mengajarkan seluruh ilmu, karena Alquran menerangkan seluruh benda, karena AlQuran pedoman dalam kehidupan. Ibu atau siapapun yang kelak nantinya menjadi ibu, jangan lupakan satu hal. Alquran . Dengannya dirimu tak perlu sibuk untuk mengikuti senam kehamilan , membeli selusin kaset Classic atau apapun itu . Ibu atau siapapun itu , engkau hanya butuh sholat sebagai pergerakan rutin untuk kesehatanmu dan Alquran untuk penajam pikiranmu…
Sedikit Renungan:
Terima kasih buat satu keluarga yang sesaat Qkenal di Padang yang telah memberikanQ satu pesan yang membuatQ terus menjaganya sampai sekarang. “Wanita yang baik adalah wanita yang tidak pernah batal wudhunya”, dia wanita yang menjaga kesuciannya setiap hari, yang selalu was-was untuk terus menjaga wudhunya, karena yang diingat hanya satu hal, tak ada satupun orang yang memprediksikan kejadian yang tidak diinginkan dalam hidupnya, kapanpun dan dimanapun, dan dengan kesucian wudhu yang selalu terjaga, akan membuat dirinya suci, walaupun sesuatu terjadi padanya ……
Terima Kasih Ya Rabb, telah mempertemukanQ dengan mereka, aQ banyak belajar dari mereka
By:Dik Triesna : Hikmah Dibalik Menunggu ... ^^
Berawal dari sebuah kekaguman, mengagumi mereka yang sangat professional dibidang mereka. Para ilmuwan, pebisnis bahkan penyanyi. Kemudian dilanjutkan tentang renungan, merenungi kepribadian diri kita yang selalu saja khilaf dan menyalahi keadaan yang mungkin tidak bisa kita terima. Kisah pertama, kekaguman. Berawal tentang seorang bocah mulai menghafal AlQuran sejak umur 2,5 tahun, dan berhasil khataman Alqurannya saat berumur 5 tahun. Subhanallah, kekuasaan Allah yang dititipkan pada seorang bocah. Bagi kita mungkin sangat mustahil, tapi TIDAK, bagi mereka yang menjalankan kehidupan murni atas pedoman AlQuran. Perhatikanlah kehidupan keluarga bocah itu, bagaimana ia bisa menjadi seorang bocah yang seperti itu, siapa lain kalau tidak atas peranan orang tua sepenuhnya. Orang tuanya hafidz, pengahafal Alquran, kesehariannya rumah mereka tidak pernah kosong dengan bacaan Alquran.Setiap waktu, dimanapun ruang didalam rumah mereka , tetap bacaan itu terdengar. Bahkan saat bocah itu masih dalam kandungan , ibunya terus memberikan ‘nutrisi’ Alquran itu,membacanya, menyenandungkannya dimanapun ia berada. Ibu yang memiliki insting dan keinginan untuk anaknya kelak, ia pun memulai semuanya atas kemurnian dan kesucian. Beliau seorang wanita yang selalu saja menjaga kesuciannya, yang tak pernah batal wudhu dalam kesehariannya. Yang membuat harinya selalu suci dan istimewa dengan bacaan Alqurannya , sampai lahir bocah itu yang memiliki keistimewaan dalam menghafal Alquran, akhlaknya yang begitu polos dan santun dan pembicaraan dan ucapannya yang tak lepas dari firman Allah . Subhanallah Ya Rabb, Engkau tunjukkan, bahwa siapapun yang ingin dekat denganmu, engkau akan member peluang untuk itu.
Jangankan bocah itu , perhatikanlah ,mereka yang namanya sanagt terkenal didunia,scientist, pebisnis , dan sebagainya , kenapa mereka bisa?karena sesungguhnya mereka menerpakan apa yang diajarkan oleh Alquran. Bahkah mereka bukan umat Rasulullah pun menjadikan Alquran sebagi pedoman mereka. Itulah kunci mereka berhasil . Nah sekarang, Hello world??? Dimana para umat Rasulullah, dimana para hamba Allah , yang pontang panting mencari jalan agar mereka bisa sukses dan bahagia. Yang rela mengeluarkan uang sebanyak mungkin untuk mendapatkan kebahagiaan . Itu semua diajarkan oleh Rasulullah , kita saja yang terkadang terlalu jauh dari dari ajarannya , dari ilmuNya, sehingga terombang ambing sendiri. Para ibu yang menginginkan kecerdasan pada bayi yang dikandungnya pun sibuk mendengarkan music klasik pada kandunganya, untuk lebih meningkatkan kecerdasan linguistic. Hmmm…Wahai Ibu …sesungguhnya music yang paling indah, yang paling sempurna, yang mampu meningkatkan intelegensi anak hanya murottal, bacaan Alquran itu begitu indah, begitu mempesona. Anak tidak hanya pandai pada satu bidang , tapi mampu menerima semuanya, karena Alquran mengajarkan seluruh ilmu, karena Alquran menerangkan seluruh benda, karena AlQuran pedoman dalam kehidupan. Ibu atau siapapun yang kelak nantinya menjadi ibu, jangan lupakan satu hal. Alquran . Dengannya dirimu tak perlu sibuk untuk mengikuti senam kehamilan , membeli selusin kaset Classic atau apapun itu . Ibu atau siapapun itu , engkau hanya butuh sholat sebagai pergerakan rutin untuk kesehatanmu dan Alquran untuk penajam pikiranmu…
Sedikit Renungan:
Terima kasih buat satu keluarga yang sesaat Qkenal di Padang yang telah memberikanQ satu pesan yang membuatQ terus menjaganya sampai sekarang. “Wanita yang baik adalah wanita yang tidak pernah batal wudhunya”, dia wanita yang menjaga kesuciannya setiap hari, yang selalu was-was untuk terus menjaga wudhunya, karena yang diingat hanya satu hal, tak ada satupun orang yang memprediksikan kejadian yang tidak diinginkan dalam hidupnya, kapanpun dan dimanapun, dan dengan kesucian wudhu yang selalu terjaga, akan membuat dirinya suci, walaupun sesuatu terjadi padanya ……
Terima Kasih Ya Rabb, telah mempertemukanQ dengan mereka, aQ banyak belajar dari mereka
By:Dik Triesna : Hikmah Dibalik Menunggu ... ^^
0 komentar:
Posting Komentar