Kalimah diatas adalah tamparan untuk saya, bahawa saya selalu merasa tidak memiliki apa-apa, saat saya kurang pandai mensyukuri apa yang saya miliki dan tidak saya miliki, kadang-kadang saya merasa ditinggalkan oleh rembulan pada saat sejuta bintang datang menemani malam-malam saya … menangis pada saat awan yang bergumpal indah berlalu..
Saya sudah mengharapkan matahari terbit diwaktu malam dan rembulan terbit diwaktu siang hari, bermimpi yang tak pasti dan membiarkan panah itu terus mengoyak ngoyak jantung hati saya. Seharusnya saya tak membiarkan hati saya dilukai rindu, seharusnya saya membiarkan jantung saya tetap berdegup lembut seiring dengan detak jam didinding bilik saya … seharusnya saya mampu menjadi matahari untuk para fakir miskin, kanak-kanak yang tak mampu bersekolah, dan nenek tua di rumah orang tua...
Ah saya ingin berfikir secara sederhana dengan kalimah diatas...saya pernah merasa sangat sedih bahkan mendekati frust kerana beberapa comment saya di blog terkenal dan blog yang mengaku sahabat saya TIDAK pernah berbalas, maksudnya silaturahim yang saya harapkan tidak berbalas itu kerana saya HANYA seseorang di matahari blognya yang sangat bagus, saya lupa bahawa saya tidak menghiraukan para pengisi comment di blog saya yang sederhana ini … bukankah itu bererti sama dengan kalimah diatas, sama tak? :)
Sebetulnya saya mampu menjadi matahari untuk pembaca blog saya walaupun sang terkenal itu tidak pernah menjadikan saya matahari … kerana saya memang hanya seseorang. Kemudian terlintas tidak inginkah beliau menengok blog sederhana ini? tidak inginkah beliau menjalin silaturahim untuk bersama sama mencari berkah dan mencium bau syurgaNya ALLAH … tapi sudahlah semua tak sama kan?
Dan kini [jauh lebih penting] waktunya saya mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah melemparkan cinta di blog saya, kalian adalah matahari saya … jika sebutan pembeli adalah raja maka pembaca blog adalah raja untuk penulisnya.
Lalu … apa yang sudah saya berikan kepada raja saya? kepada matahari yang selalu datang menerangi teras blog saya? sudahkah saya berkunjung balik dan menjadi matahari sahabat blogs atau saya TERNYATA sama saja dengan beliau yang tidak pernah menghargai rajanya
Maafkan saya jika saya belum mampu menjadi matahari untuk sahabat-sahabat disini ya, maafkan saya dan saya akan terus berusaha menerangi, menjadi matahari di blog sahabat-sahabat … akan saya usahakan untuk menjadi matahari yang tanpa berjanji pun esok akan datang untuk menerangi bumi … menyapa selembut embun, berbisik dengan comment seindah pelangi, bergurau membelah bulan.. insya ALLAH.
ALLAH memang maha sempurna dengan segala ciptaanNya :)
Sudahkah saya [kita] mendengarkan matahari, barangkali goresan comment yang sederhana telah mampu menjadikan kita matahari untuk seseorang … insya ALLAH, bukankah tidak ada yang sia-sia dari silaturahim dan memaafkan :)
2 komentar:
"...Tapi sekarang dia mampu menjadi matahari bagi anak-anak didiknya..."
Terima kasih banyak bolaang ...
Posting Komentar