topbella

Minggu, 22 Januari 2012

Dilatasi


“Aku berjanji akan membuatmu bahagia, dan selalu menjaga hatimu”
Kalimat itu tertulis dikertas kusut yang ditinggalkan gadis itu, Ina. Ini pertemuan kedua ku dengan ina. Kami hanya berkenalan sesaat beberapa waktu lalu, dan tidak ada perjanjian untuk bertemu kembali. Hanya saja ketertarikan kami berdua dengan laut yang selalu mempertemukan kami,Laut yang dapat mengobati hati yang sedang gundah. Sunset menjadi pilihan waktu yang tepat untukku, begitu juga untuk gadis itu. Pemandangan yang bahkan memiliki kekuatan yang luar biasa untuk memberi semangat, bahwa akan ada hal terindah yang sedang menanti. Dan itu “nanti” .....
10 menit yang lalu ...
Seperti biasa aku selalu mengambil tempat duduk di hamparan pasir, dan sudah kulihat gadis itu disana. Kuhampiri ia, “Assalamualaikum ina....”
“Waalaikumsalam kak, heii”
Kulihat matanya berkaca kaca saat menoleh kepadaku, walaupun senyum manis itu tetap menghiasi wajahnya. Aku membalasnya.
Kulihat ia kembali menatap kertas itu, lalu tersenyum sesaat yang ku yakin itu bukan senyum manis kebahagiaan, hanya sekilas senyuman dan air matanya menetes kembali. Dengan rasa penasaran yang kuabaikan, kubiarkan ia tenggelam dalam keheningannya, sementara aku pun begitu. Memandang sekitar dan mengagumi keindahan. Angin semilir membuatku bergidik kedinginan, menoleh ke arahnya dan kulihat air matanya jatuh dengan tatapan kosong yang terbang ke langit biru sore itu.
Kemudian ia bangkit, “Kak..Ina duluan ya “. Aku mengangguk dan menatapnya pergi. Kertas yang ditinggalkannya terbang terbawa angin.  Dengan rasa ingin tahu, aku mengambil kertas yang sudah berpindah tempat agak jauh dari tempat semula, kertas yang tadinya dipegang oleh gadis itu.
“Aku berjanji akan membuatmu bahagia, dan selalu menjaga hatimu”
Aku tersenyum pahit, seakan mendapatkan jawaban arti senyuman kecil dan air mata yang jatuh dipipinya tadi. Sangat kontras dengan kalimat yang tertulis. “ Lagi lagi cinta , yang membuat ketegaran, kemandirian seseorang berubah spontanitas menjadi pribadi yang penuh  kemanjaaan dan kelemahan yang tak terduga. Begitu juga sebaliknya”
Aku lipat kertas tersebut dan meletakkannya kembali, lalu duduk menunggu sunset yang menjelang. “Sulit bagiku untuk percaya dengan cinta manusia”...
Sunset menutup kegundahan ku senja itu

0 komentar:

Posting Komentar

Dik Triesna

Foto Saya
Dik Triesna
"Allah Tetapkan Apa Yang Terbaik Bagi HambaNya dan Akan Indah Pada Saatnya, Bersabarlah..."
Lihat profil lengkapku