topbella

Senin, 07 November 2011

Tama



Kelak akan kusampaikan pada dunia, tentang citra dan karya manusia
Melalui pelataran dunia untuk menyampaikan beribu makna
Tentang cinta, kasih sayang , kesabaran untuk sesama dari TuhannNYa

Mulai minggu lalu aku mendapatkan tambahan kegiatan, tetap sama sih temanya, MENGAJAR. Kali ini memang agak sedikit diuji dengan kesabaran, karena orang tua dari si anak sudah terlebih dahulu memberitahukanku bahwa ia harus ulang semuanya dari awal, sangat awal. Kufikir memang materi dasar tapi tidak, aku memang harus mengulang dari saaaangat awal.

Sebut saja namanya tama ( hehe, minjam pemeran dalam sinetron dewa ) , pertama kali yang kuajari adalah matematika. Yup satu pelajaran yang membuat semua orang mengeryit kan muka dan selalu menggelengkan kepala sebelum memulai. Materi awal yang kami pelajari tentang logaritma. Saat ia mendengar penjelasanku ia faham, tetapi setelah mendapatkan soal baru ia bingung harus melakukan apa, aku merasa gagal sih. Tapi seperti biasa, sebelum aku 
mendapatkan titik pencapaian bagaimana menaklukkan seorang anak, aku belum menyerah, cieeee...ku ulang dengan lebih lambat dan pelan, berulang kali. BERULANG KALI!!!( dipertegas lagi, biar kesannya dalem ) . 15 kali mengulang model sosal yang sama dengan pemahaman yang sama, aku tidak tahu dimana letak kesalahanku sehingga ia belum mengerti juga, sementara adikku yang sama sama belajar saat itu sudah berguling guluing ria sambil mengeluh, “Kak aiiiii, lanjutttttt” , aku hanya cuek dan memberikan dia soal baru, hehehehe

Setelah setengah jam berlalu, aku berhasil. Rupanya ia tersendat dengan perkalian, ia masih kurang dengan perkalian satuan, itulah yang menjadi penghalang utama, sebenarnya sudah kesal tapi lagi lagi memang diriku yang anaeh, saat kekesalanku memuncak, aku bukannya marah, tapi malah ketawa , ketawa.Huffh merasa bersalah juga sih karena aku tidak berhenti tertawa saat itu, bukan hanya karenanya tapi ditambah dengan tingkah adikku yang terus saja menampakkan kebosanannya dengan berguling guling, maaf ya tama, dan kami mulai fokus lagi saat aku sudah reda, kali ini setelah aku tertewa geli,, dia berhasil memahami apa yang kuajari, hanya 2 kali penjelasan . DUA KALI!!!! , jauh beda ya, dengan yang pertama, ckckckc.
Dengan sigap ia menyelesaikan soal soal yang kuberikan, Aku puas..!!!Kesabaran ku memang teruji kali ini.
Hari ke dua, Kimia yang kami pelajari, dan kali ini aku begitu surprise hanya dengna skeali penjelasan, ia menangkap yang kumaksud. Aku tersenyum puas, bahkan satu bab yang biasanya memerluakn 3 x pertemuan, dibahas habis dalam 1 pertemuan...Aku kagum...
Tau apa yang kupelajari darinya, Dia begitu rendah hati. Sedari awal saat aku bertanya sulitnya dimana, ia memang diam, awalnya. Tapi saat kuajak cerita, dia mengakui, ia kesulitan dari awal dengan perkalian, dan kami memulai menuntaskannya disitu. Dan ia tidak segan segan untuk memberitahukanku ia tidak kesulitan dibagian ini dan itu, berbeda dengan kebanyakan anak sekarang yang memilih diam tak bersuara saat ia sendiri tidak memahami sesuatu, Padaku pun ia begitu santun, bertanya dengan lembut, aku pun heran, padahal orang tuanya bilang ia sering marah dirumah,Begitu juga diluar rumah, saat bertemu, ia begitu santun menyapaku,,,^_^, what the matter...
Thanks Tama, aku pelajari banyak hal darimu seminggu yang lalu tentang kesabaran yang luar biasa yang harus dilimiliki seorang guru, Harus mengontrol emosiku untuk tidak tertawa (maaf tama ) , dan satu lagi engkau memberikan aku kepuasan menjadi seorang guru..

0 komentar:

Posting Komentar

Dik Triesna

Foto Saya
Dik Triesna
"Allah Tetapkan Apa Yang Terbaik Bagi HambaNya dan Akan Indah Pada Saatnya, Bersabarlah..."
Lihat profil lengkapku