Setiap fase orang mempelajari keadaan dirinya, mengubah pola pikirnya atau bahkan mengubah cara pandang hidupnya. Fase pertama entah itu berkaitan dengan pengalaman mereka , masalah mereka , keberadaan mereka atau ke-eksistensian mereka. Banyak hal yang dipelajari .
Fase kedua ini mulailah sesuatu dengan ‘’semangat baru’’ . Fase yang dimana semua peran dalam fase pertama harus rela resign sementara. Fase kedua dimana kita melangkah sebagai seseorang yang baru , kebangkitan atas sesuatu, yang baru bangkit atas suatu kegagalan dari suatu fase pertama.
( Mama, Terima Kasih telah memberikan inspirasi tiada henti )
‘’Hidup Itu Nak, Cuma persinggahan.Jangan Berdiri disuatu tempat yang terik sehinga kau akan kepanasan dengan panasnya, tapi berusahalah mencari keteduhan itu’’
Thanks mama, sosokmu telah menjadi inspirasiku dimanapun aku berada dan kapapnpun itu. Fase pertama yang kulaui bukan dengan kegagalan tapi dengan satu langkah yang membuatku tersandung sesaat dan terduduk termangu. Harapan yang hilang itu masih tersisih dalam hatiku, tapi kuabaikan , tidak kuhilangkan, ku singkirkan dengan memenuhi aktivitasku sepadat mungkin.
Lalu peri itu, ibuku, selalu memberikan mantra yang menyemangatiku . ''Nak ,cari keteduhan itu, yang berlalu itu hanya sebgai cara kita untuk terlatih mengelola perasan. Jangan salahkan siapapun atas kejadian masa lalu. Jangan pula salahkan Sang pencipta yang menciptakan hidupmu seperti ini.
Aku tersenyum, Ma, aku paham, aku hanya ingin melirik sesaat pada’’harapanku"", walau aku tahu harapan iu telah pergi dan tidak bersama harapan itu lagi, tapi aku bersyukur harapan itu berada dalam satu bagian dalam seribu bagian hidupku.
Dialog dari skenario cerita , hidup Cuma sekali , cinta juga Cuma sekali , ingat khan film kuch kuch hota hai , hehehe. Itu intinya, mama yang begitu sederhana tapi tak pernah habis kata untuk terus memunculkan inspirasiku, hanya sebuah senyuman tapi aku paham segala yang dimaksudnya.
Ia tidak ingin aku hidup untuk merenungi kekesalan. Justru aku harus terus mencari keteduhan itu , untuk merasa nyaman dalam hidup ini, Keteduhan ini ada dalam hatimu masing masing.
Sobat,sekali lagi aku hanya ingin berbagi , HIDUP CUMA SEKALI DAN CINTA CUMA SEKALI , LAKUKAN YANG BENAR UNTUK KETEDUHAN HATIMU.
NoTE : Dik Triesna Di Sela Sore Bersama Ketenangan Hatinya.
0 komentar:
Posting Komentar