Teruntukmu, cahaya :
tetaplah di sana, menyilau dunia dengan gelombang cintamu
walau sekadar berkawan udara
tetaplah di sana, menyilau dunia dengan gelombang cintamu
walau sekadar berkawan udara
Karena ku tahu sabar itu yang mengisi atmosfirmu
tetaplah di situ, membunuh gelap dengan pesonamu
walau sekadar menelan sendu, kesendirian, kepahitan, dan penyiksaan
tetaplah di situ, membunuh gelap dengan pesonamu
walau sekadar menelan sendu, kesendirian, kepahitan, dan penyiksaan
Karena ku tahu, kamu mampu melegakannya dengan tegukan air mata kesyahduan
namun sesekali,
datanglah ke sini, menyapa hati dengan kelembutanmu
walau sekadar menepi pelangi dan menaburkan keindahan sejenak
datanglah ke sini, menyapa hati dengan kelembutanmu
walau sekadar menepi pelangi dan menaburkan keindahan sejenak
Tapi, kutahu dan kuyakin
Tak sesekali, Tak sementara,,,
Kutahu....
Selamanya,kamu akan tetap disini
Bersama cahaya yang mengelokan-mu disiang hari dan menerangimu dimalam hari
Bersama cahaya pendaran lilin yang menerangi kegelapan yang datang menyerpa
Bersama cahaya ketenangan , yang membuat qalbu mencapai titik kerinduan
Tetap disini, disitu, disana, dimanapun itu
Karena cahaya itu tak perlu dicari, itu dirimu sendiri
Teruntukmu, cahaya...
Terima kasih telah menemani
Note : Menjadi puitis mememerlukan kata, menjadi kritis memerlukan kritikan. Aku tak ada dikeduanya, tapi aku berada diantara jiwa yang bernaung dalam wadah keromansa-anku sendiri :P
( Hahahaha...Kumat )
0 komentar:
Posting Komentar