topbella

Minggu, 16 Oktober 2011

Pilihan sulit


Silahkan pilih orang yang terpenting dalam sepanjang hidupmu.

Disaat menujuh jam-jam istirahat kelas, dosen mengatakan pada mahasiswa/mahasiswinya:

"Mari kita buat satu permainan, mohon bantu saya sebentar."

Kemudian salah satu mahasiswi berjalan menuju pelataran papan tulis.

DOSEN: Silahkan tulis 20 nama yang paling dekat dengan anda, pada papan tulis.

Dalam sekejap sudah di tuliskan semuanya oleh mahasiswi tersebut. Ada nama tetangganya, teman kantornya, orang terkasih dan lain-lain.

Plato

Satu hari, Plato bertanya pada gurunya, Socrates, "Apa itu cinta? Bagaimana saya menemukannya?

Gurunya menjawab, "Ada ladang gandum yang luas didepan sana. Berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur kembali, kemudian ambillah satu saja ranting. Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta" .

Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan tangan kosong, tanpa membawa apapun.

Kasih yang Sebenarnya


Sejak kuliah, radio merupakan salah satu teman yang selalu menemani saya ketika sedang mengerjakan tugas, belajar, maupun santai. Tidak pernah bosan rasanya mendengarkan acara-acara yang disajikan oleh berbagai macam stasiun radio.

Suatu malam, di sebuah stasiun radio, sedang berlangsung acara dimana orang-orang berbagi pengalaman hidup mereka. Perhatian saya yang semula tercurah pada tugas statistik beralih ketika seorang wanita bercerita tentang ayahnya.

Love U, Dad.


Tuk’ smua ayah d dunia n special thank’s buat Papa
Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya…..Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya. Lalu bagaimana dengan Papa? Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari,tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng. Tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau
lakukan seharian?

Aku mulai mengerti cinta ketika maut menjemput Suamiku!!


Semoga peristiwa di bawah ini membuat kita belajar bersyukur untuk apa yang kita miliki :
Aku membencinya, itulah yang selalu kubisikkan dalam hatiku hampir sepanjang kebersamaan kami.
Meskipun menikahinya, aku tak pernah benar-benar menyerahkan hatiku padanya. Menikah karena paksaan orangtua, membuatku membenci suamiku sendiri.

Walaupun menikah terpaksa, aku tak pernah menunjukkan sikap benciku. Meskipun membencinya, setiap hari aku melayaninya sebagaimana tugas istri. Aku terpaksa melakukan semuanya karena aku tak punya pegangan lain. Beberapa kali muncul keinginan meninggalkannya tapi aku tak punya kemampuan finansial dan dukungan siapapun. Kedua orangtuaku sangat menyayangi suamiku karena menurut mereka, suamiku adalah sosok suami sempurna untuk putri satu-satunya mereka.

For Us


Saya seorang wanita yang sentimentil dan benar-benar sensitif serta berperasaan halus. Saya merindukan saat-saat romantis seperti seorang anak yang menginginkan permen. Tetapi semua itu tidak pernah saya dapatkan. Suami saya jauh berbeda dari yang saya harapkan. Rasa sensitif- nya kurang. Dan ketidakmampuannya dalam menciptakan suasana yang romantis dalam pernikahan kami telah mementahkan semua harapan saya akan cinta yang ideal.

Suatu hari, saya beranikan diri untuk mengatakan keputusan saya kepadanya, bahwa saya menginginkan perceraian. "Mengapa ?", tanya suami saya dengan terkejut. "Saya lelah, kamu tidak pernah bisa memberikan cinta yang saya inginkan,"jawab saya.

'HANYA'

“Aku kesal dengan semua kebijakan yang ada, aku kesal kenapa mereka yang sudah susah payah menciptakan sistem itu, menghancurkan ciptaannya sendiri dengan dalih ‘hanya’ sedikit perubahan”. Lagi lagi kata ‘Hanya’ yang membuatku kesal dengan segala alasan yang menyertainya. Maaf , kalau kekesalan ini yang telah memberikan efek ke segala arah. Tapi justru ini ‘hanya’ sedikit coretan dari kegalauan yang kujalani sekarang. Kegalauan yang kata pak Mario teguh ‘hanya’-lah imajinasi tinggi, membuatku harus mengguncangkan duniaku untuk menurut pada sistem yang ‘hanya’ sekedar perjanjian dan tulisan.

Seindah Warnanya


Tak pernah kubayangkan yang terjadi saat ini adalah kenyataan. Deru ombak yang selalu kudengar disore hari, kini kurasakan sejuknya di pagi hari. Teriknya mentari tiap hari kunikmati sekarang, hangatnya sang mentari menyapa di setiap pagi. Mimpikah ini?kurasa iya. Tak sedikitpun aku menyia-nyiakan waktu yang telah terlewati beberapa kali ini. Begitu indah, sempurna dan sangat nyata. Sebelumnya tak ada yang mampu membuatku tersenyum ceria selama itu, tawa yang begitu lepas, hati yang begitu tenang.
Inikah nikmat yang engkau janjikan setelah ujian yang diberikan beberapa waktu lalu, Ya Rabb ?
Bahkan kalimat, “aku bersyukur”-pun tak mampu menggambarkan betapa besar rasa syukurku untuk kebahagiaan yang kuperoleh selama ini. Seperti terlahir sebagai pribadi baru yang benar-benar memantaskan diri untuk kebahagiaan orang lain bukan kebahagiaan diriku. Ku coba resapi setiap waktu yang kulalui, dan masih kupastikan ini mimpi yang tertunda dulu. Tapi nyatanya kebahagiaan ini terlalu nyata untuk kunikmati, ini kehidupanku. Sekarang, dan begitu indah ....
Kecuekan yang dulu menjadi bagian dari diriku, perlahan mulai berangsur hilang walaupun belum hilang sepenuhnya, Kepekaan yang dulu hanya di batasan biasa, sekarang menjadi luar biasa. Senyum yang dulu hanya pelengkap canda sekarang menjadi penghias wajah.

Dik Triesna

Foto Saya
Dik Triesna
"Allah Tetapkan Apa Yang Terbaik Bagi HambaNya dan Akan Indah Pada Saatnya, Bersabarlah..."
Lihat profil lengkapku