topbella

Jumat, 27 Mei 2011

Cukup

Rabbi, jika aku mengatakan aku sangat lelah, 
Betapa tak bersyukurnya aku padaMu dengan segenap kenikmatan yang telah Engkau berikan sampai saat ini
Tak henti henti kupanjatkan syukur yang tak terhingga
Rabbi , ini perjalanan, ada titik temu dan titik akhir
ada pertemuan ada perpisahan
ada kesedihan dan ada kebahagiaan

Seingatku, sekilas perbincanganku tentang roda
roda yang saat itu tengah berada pada seperempat lingkaran
tengah berproses menuju puncak kebahagiaan
itu yang kuharapkan,,,
tapi ini keterbalikan, 
justru saat aku mencoba untuk terus meraih puncak kebahagiaan
tarikan dari bawah justru semakin kuat
Magnet yang dulu sudah kehilangan medannya, kini seolah bangkit
Bahkan lebih kuat, mencoba kekuatanku untuk menempuh kebahagiaan
Aku pun semakin tak berdaya seolah aku harus melawan gaya gravitasi itu
Jika tak karena aku yakin kepadaMu, Rabbi...
mungkin aku sudah ingin pergi dan tak kembali
 
 Aku masih akan mencoba, mencoba menemukan jawaban dari usaha bersamaMu
Tak kupedulikan lagi apa yang menjadi kebahagiaan dan kesedihan
Aku kembali kepada tujuanku, Tujuan hidupku, tujuan matiku
Aku Milikmu, Ya Rabbi

Kamis, 26 Mei 2011

Tangga Nada

Sulit ya ternyata untuk membuat satu lompatan dalam hidup. Tidak sekedar  menekan tuts piano lalu akan menjadi melodi yang indah . Tapi bagaimana tarian jari jemari bermain diatasnya dengan ritme yang sesuai,  tidak cepat, tidak lambat. Saat ini rasanya aku ingin bernyanyi, sepuasnya dengan tangga nada yang kusukai, walaupun aku bukan pencipta lagu yang ulung, tapi tak apalah aku hanya mencoba bermain dengan tangga nada ini sendiri. 

# Do -- Aku memulai langkah awal dengan sedikit keraguan. Aku harus merencanakan intro yang mampu membuat mereka tercengan nantinya. Kuciptakan not not yang semakin lama membuatku pusing sendiri memikirkan bagaimana kelanjutannya. Dan aku pun berhenti sejenak, bertanya pada hati untuk intro selanjutnya. ( Done )

# Re -- Yee ... Segala bentuk not sudah kusempurnakan, 50% dari hasil  karyaku, 20% terinspirasi dari karya yang kusenangi, 10% dari saran pendengar setiaku, 10% masukan dari pelatih ku, dan sisanya semangat dari pendukungku. (Done)

# Mi -- Nada intro sudah mulai kuperdengarkan pada mereka. Mereka menyukai 10% dari 50% karyaku, 10% saran dari pendengar setiaku diterima dengan antusias. (Done)

# Fa -- Aku mengulang memutar nada nada itu, untuk diperdengarkan. 20% dari nada yang kusenangi diterima dengan baik oleh penikmat musik, serta motivasi yang dihadiahkan dari 10% semangat dari pendukungku.(Process)

# Sol -- Masih berusaha untuk memperindah nada yang kuciptakan, kali ini, akan kutunjukkan pada pelatihku, akan kumainkan 10% masukan darinya ditambahi dengan 10% karyaku, yang kugabungkan dalam melodi yang indah . ( Process )

# La -- Genggaman selamat kuperoleh dari , memacu diriku untuk menyempurnakan melodi indah itu. Tapi hanya sampai 20 % ( Process )

# Si -- Hufffhhh...Hari ini aku harus memperdengarkannya pada semua orang, didepan khalayak 
ramai. Mampukah aku mempertanggung jawabkan melodi indah yang kuciptakan bersama helaan nafasku dalam seminggu ini ... (Process )



Selasa, 24 Mei 2011

ARITMATIKA

Senyum yang menemani lelahku, membuatku kurang bersemangat pagi itu. Ditambah lagi dengan kegelisahan dimalam selasa yang aku rasakan. Hufff...Seolah olah semangatku berhasil tertimbun begitu saja. Rutinitas pagi pun terlaksanakan seperti biasanya. Aku menikmati sarapan dalam dinginnya pagi, mama menemaniku. Lalu beliau bercanda, aku pun tersenyum simpul. Ku lihat raut mukanya serius, saat beliau menanyakan sebuah perihal yang membuatku menatapnya dalam. Beliau tersenyum, ingin membuatku yakin, kalau yang aku dengar saat itu benar adanya. Ku jawab apa yang beliau tanya, perkara demi perkara berurutan menuntut jawaban dalam ketidak percayaanku. ( Sebenarnya mau ketawa, cuma karena lelah, aku pun rela menjawabnya, hahaha)

Senin, 23 Mei 2011

Weary

Malam ini aku begitu gelisah. Jangan tanya kenapa, aku sendiri tidak tahu penyebabnya. Kegalauan itu hadir seusai magrib. Tak satupun yang dapat mengisi waktuku. Awalnya kuambil buku, lalu kubaca. Nihil, tak satupun kalimat yang kupahami, satu persatu kata hanya lewat bahkan hanya mampir sekejap mataku. Ku temui orang yang kusayang, Mama. Ingin kutanyakan sebab, tapi aku sendiri pun tak tahu harus bercerita seperti apa. Kulewati waktu bersama adik kecilku, bermain hingga waktu isya tiba. Kujumpai Rabbku dalam rindu. seusai sholat pun, aku hanya terduduk menyandar. Hening . Air mata pun jatuh, Kupandangi lagi kaligrafi di dinding kamarku, air mataku semakin deras mengalir. Hufffhh....semestinya aku tahu kenapa kebingungan ini hadir tiba-tiba. Aku terima jika aku tahu penyebabnya, tapi justru sebaliknya, aku tidak tahu....

Usai isya, kucoba lagi membaca buku. Tapi sayang..terulang lagi, tak satupun mampu kumaknai, aku semakin bingung. Bergegas ku berwudhu untuk menenangkan hatiku dan mengingatNya. Sesaat aku merasa tenang. Aku kembali ke pembaringan.Mencoba menutup mataku, sulit. Kulihat waktu menunjukkan pukul 21.00 WIB, hufffhh...berapa lama lagi aku harus menutup mataku, karena aku ingin istirahat. Satu jam berlalu begitu saja dalam kehampaan bersama nasyid dan buku yang terus kubaca, terus kusibukkan pemikiran ini biar ia tak mengalir dan merasa resah berkesinambungan.

Tarraaa.....!!!!!!!!!!
Pukul 22.00 , aku benar-benar bingung, entah berapa kali aku harus bolak balik dari kamar, ke dapur, keruang keluarga, menyibukkan diri sendiri, tapi lagi lagi aku tetap merasa gelisah. Dan inilah,,ku putuskan untuk menulis kegelisahan hatiku...Ku biarkan tulisan ini mengalir, tak kupedulikan sastra yang biasanya ingin kurangkai, tak kufikirkan kata-kata puitis untuk menghiasi tulisan malam ini. Maaf....karena aku sendiri sedang tak mengerti apa yang harus, sedang dan akan aku lakukan...

Bersama malam yang sebenarnya ramai, tapi terasa begitu sepi tak seperti hari biasanya. Ku tutup tulisan ini dengan menyemangati diriku sendiri, mungkin ini sementara ( Amiiin ) . Kuharap kegelisahan ini hanya sementara yang akan berujung pada kebahagiaan. Yaaapp...aku percaya pada diriku sendiri,,,,Sekali lagi air mata ini jatuh, tetapi....dengan senyuman...

Minggu, 22 Mei 2011

Hilang

Bukan kita yang memilih takdir
Takdirlah yang memilih kita
Bagaimanapun, takdir bagaikan angin
Bagi seorang pemanah
Kita harus selalu mencoba
untu membidik dan melesatkannya
Disaat yang paling tepat

Dan aku pun harus terduduk dalam diam, meresapi arti dalam setiap keheningan. Apa yang kurasa bukan sesuatu yang luar biasa. Hanya sebuah rasa yang harus terbiasa dengan asa. Kugenggam kebahagiaan, adakalanya itu terjadi. Memiliki segudang arti tentang kesenangan dan kemurnian jiwa dalam senyum yang tak terkira. Tapi..Ada masa saat harus kulepasan kebahagiaan demi sebuah kebeningan jiwa dan kealphaan seorang hamba yang tak memiliki daya sedikitpun.

Apa arti sebuah kata kerja, dalam makna memberi itu posisi kita semakin kuat. Kita tak perlu kecewa atau terhina dengan adanya keterbatasan, atau lemah, melankolis saat kandas karena takdirNya
sebab disini justru sedang kita lakukan sebuah "pekerjaan jiwa" yang besar dan agung
"MENCINTAI"
Sebuah kata kerja yang melahirkan makna hakiki tentang arti memberi dan menerima dalam segenap urusan jiwa.

Note : Aku sedang ingin DIAM

Jumat, 20 Mei 2011

Share Aja

Jika kau mencintai seseorang, kau akan menaruhnya di tempat paling nyaman di hatimu, hingga setiap kali ia menatap matamu, ia temukan dirinya berpijar di sana. Kau tak akan pernah lelah belajar mengenali diri dan jiwanya hingga ke sumsum tulang. Hidupmu penuh gairah, tak abai sekejap pun atas keberadaannya. Maka sampailah kau pada keputusan itu: kau akan setia pada tiap nafas, getar, gerak saat bersamanya, hingga nyawa berpamitan untuk selamanya pada jasadmu. Bahkan kau masih berharap semua tak akan pernah tamat. Kau mendambakan hari di mana kau dan dia kelak dibangkitkan kembali sebagai pasangan, yang terus bergandengan tangan melintasi jalan-jalan asmara, di taman surgaNya...


--Dari Mbak Helvy Tiana Rosa--

Minggu, 15 Mei 2011

Lelaki Cahaya

Gadis remaja itu datang dan duduk bersender disebelahku usai dhuha di Jumat yang indah. Gadis yang darinya aku belajar tentang kelembutan dan kesabaran, begitu pula dalam kedisiplinan dirinya memelihara fokus untuk targetnya. Diumurnya yang masih belia, ia sudah menghafal beberapa juz. Subhanallah. "Udah dhuha?", aku menatapnya lembut. "Alhamdulillah, sudah bu..cuma mau duduk duduk aja disini, ngobrol-ngobrol, hehe". Aku tersenyum. Sebut saja namanya Fida. "Ibu, ceritakan tentang ukhuwah". Aku menghela nafas, bukannya mudah untuk merangkai kata dan membahasakan pemahaman itu pada seorang gadis remaja. Aku juga bukanlah pakar yang mampu melafadzkan banyak firmanNya dan hadits. Aku juga tak memiliki cukup ilmu untuk memberikan jabaran yang luas untuknya. Tapi ini untuknya, ulasan yang sederhana yang kuharap mampu ia terima dengan kesederhanaan bahasanya. 

Tak Terdefinisi

Jika cinta adalah matematika, maka yang mencintai kita akan mengalikan kebahagiian sampai tak hingga. Membagi kesedihan hingga tak berarti,  menambah keyakinan hingga utuh,  mengurang keraguan hingga habis. Ya Rabbi, tak sanggup aku mendeskripsikan hitungan cinta yang engkau berikan. Dalam bentuk bilangan nyata kah atau imajinerkah itu. Rasional atau irrasional,Sungguh aku tak mampu membayangkannya

Masihkah kamu bertanya?

Masihkah kamu bertanya??
Bukan aku tidak mau menjawab, tapi aku masih menggenggam butir-butir pasir putih nan lembut untuk dapat kita susun dalam kehampaan atmosfir kita nantinya. Kuambil, kusimpan dan kujaga agar dapat mengingatkanku bahwa aku memiliki unsur terindah untuk kita. Ku kumpulkan dalam satu wadah sebening kaca dan seindah kristal agar aku dapat selalu memuji keindahanNya. Walaupun ia hanya pasir putih yang ringan, tapi pastilah butr itu menjadi pelengkap kesempurnaan keindahan lautan. Aku masih menggenggam pasir putih ini untukmu, dan untuk kita.

Kabar

Dan dia pun melangkah pergi tanpa kabar
Hanya angin yang menemani senyapku
Bersama kebingungan yang menyatu dalam jiwa
Ada apa?? Salahkah aku??
Sehingga tak sekalipun kamu menolehkan wajahmu
Isyaratkah ini, isyarat agar aku melupakanmu
Melupakan harapan yang kuyakini dalam mimpi
Harapan yang hadir usai istikharah
Harapan yang hadir saat aku begitu bersemangat
untuk melakukan apapun karenaNYA

Sabtu, 14 Mei 2011

Mencintai sejantan 'Ali

Kalau cinta berawal dan berakhir karena Allah,
maka cinta yang lain hanya upaya menunjukkan cinta padaNYA,
pengejawantahan ibadah hati yang paling hakiki:
selamanya memberikan apa yang bisa kita berikan,
selamanya membahagiakan orang-orang yang kita cintai…

- M. Anis Matta -

Ada rahasia terdalam di hati ‘Ali yang tak terkisahkan pada siapapun. Fathimah. Karib kecilnya, putri tersayang dari sang Nabi yang adalah sepupunya itu, sungguh memesonanya. Kesantunannya, ibadahnya, kecekatan kerjanya, parasnya. Lihatlah gadis itu pada suatu hari ketika ayahnya pulang dengan luka memercik darah dan kepala yang dilumur isi perut unta. Ia bersihkan hati-hati, ia seka dengan penuh cinta. Ia bakar perca, ia tempelkan ke luka untuk menghentikan darah ayahnya. Semuanya dilakukan dengan mata gerimis dan hati menangis. Muhammad ibn ‘Abdullah Sang terpercaya tak layak diperlakukan demikian oleh kaumnya!

Selasa, 10 Mei 2011

Beri Aku Makna

Taman itu penuh bunga, pesona warna yang indah. Memukau siapapun yang melihatnya. Beragam warna, harum juga bentuk. Aku melangkahkan kakiku disana, memasuki gerbang taman. Harumnya sudah mengusik indraku. Mataku begitu sejuk melihat kehijauan yang membentang. Tak kulihat siapapun disana, masih aku sendiri. Aku melangkah, menuju satu tempat. Memetik bunga yang satu. Ku genggam dengan lembut. Menyatukannya dengan jari jemariku, bunga itu sangat indah. Sesaat kulihat seseorang sedang berteduh disatu tempat, menunduk dalam ketenangan. Aku menemuinya, tersenyum, lalu kuberikan bunga yang kupegang tadi. Dia pun tersenyum.Bahagianya ...

Surat

Ehhmm cerita di tanggal 30 april 2011, tepat pukul 00.02 . Saat ucapan selamat ulang tahun datang pertama kalinya, sengaja memutar playlist kesayanganku, hehehe. Duduk termenung di kesendirian malam, ditemani bintang dan rembulan ( kumaatt lebaynya , hahaha). Bersahutan bunyi pesan dan rangkaian doa mengalir untukku, wajar donk kalau aku menangis dihari yang paling bahagia untukku. Bersama senandung, aku pun mulai merangkai cerita, cerita khayalan, seperti biasa. Biar deh dibilang kebanyakan menghayal, yang penting bahagia, tahu tempat dan tahu waktu ( pembelaan ) ... Yuuuppzzz....Song's playing

I praise Allah for sending me you my love
You found your home and sail with me
And I’m here with you
Now let me let you know

Senja


Oleh : Seno Gumira Ajidarma

Senja adalah semacam perpisahan yang mengesankan. Cahaya emas berkilatan pada kaca jendela gedung-gedung bertingkat, bagai disapu kuas keindahan raksasa. Awan gemawan menyisih, seperti digerakkan tangan-tangan dewa.

Cahaya kuning matahari melesat-lesat. Membias pada gerak jalanan yang mendadak berubah bagai tarian. Membias pada papan-papan reklame. Membias pada percik gerimis dari air mancur. Membias diantara keunguan mega-mega.

Senin, 09 Mei 2011

'Coz I Know

Iseng - iseng ngisi waktu senggang sambil nunggu waktu ngajar. Eh ketemu lirik lagu, intinya mah karena hati bicara, kok jadi teringat kalimat, membaca mata bathin , hahahaha..Cocok nih..Liriknya bagus banget, yang nyanyi juga si Oki ( Anna - KCB ) . Maknai dech ...:P

Mengarungi samudera mahligai nan suci
Penuh gelombang silih berganti
Semua adalah ujian penguat cinta 
Bila hati bicara

Sebiru Langit

Langit terbentang dengan sketsa yang menakjubkan. Perpaduan warna menghantarkan pada satu titik temu. Perlahan - tidak sekaligus. Langit itu sendiri yang akan memberi jawaban. Jawaban setenang lautan, sebersih pasir putih, sebiru langit teduh ...

Ada masanya bagi kita menatap perlahan.Kedepan, mencari jawaban. Berjalan diantara padang, jari jemari menyentuh ilalang yang Allah gariskan untuknya. Awan pun beriringan mengikuti setiap langkah yang akan ditempuh, menuju samudra yang akan membawa kita menuju pulau harta dengan skenario yang luar biasa.

Tertegun Puisi Rumi

Kebahagiaan adalah saat kita duduk bersama
Dua sosok, dua wajah, yang menyatu, kau dan aku.
Bunga-bunga akan bermekaran dan burung-burung akan menembangkan kidungnya, 
ketika kita memasuki taman, kau dan aku.

Bintang-bintang akan muncul di langit untuk menjadi saksi,akan kita terangi mereka,dengan cahaya purnama, kau dan aku.

Tiada lagi pemisahan ‘kau’ dan ‘aku’...
nuansa kebahagiaan dalam penyatuan semata kegembiraan, kebersamaan, tiada kesusahan … kau dan aku.

Jumat, 06 Mei 2011

Kata

 Cinta adalah dorongan yang lebih kuat daripada apapun. Cinta tidak kasat mata-tidak dapat dilihat atau diukur-tetapi cukup kuat untuk mengubah hidup dalam sekejap dan menawarkan lebih banyak kebahagiaan daripada benda apapun itu

Kata Kata lembut yang kita katakan kepada siapapun, orang yang kita sayangi nantinya akan tersimpan disuatu tempat rahasia disurga. Yang pada suatu hari, mereka akan berjatuhan bagaikan hujan, lalu tersebat dan misteri cinta itu akan tumbuh bersemi di segala penjuru dunia. Boleh katakan aku hiperbola dalam memaknai sesuatu , tapi inilah yang aku fahami. Dalam segenap cinta, untuk mencinta. Jiwa mana yang tak ingin disirami dengan kehangatan dan kelembutan cinta setiap

Welcome, Arrie

Ini untukmu arrie, sebuah bacaan dan pesan untukmu yang telah menjadi bagian dalam kehidupanku.
Selamat Datang arrie,
Selamat Datang digerbang dunia pilihan. Dimana saat kamu memasuki gerbang ini,kamu akan dihadapi oleh beribu pilihan. Hal itu terlihat bukan, saat kamu memilih kampus tempat kamu melanjutkan studimu. Itu baru hal kecil arrie, hal kecil yang nantinya akan menghantarkan kamu ke hal yang lebih besar. Hal yang tak pernah kamu sangka seperti apa jadinya, karena ia berupa kejutan. Siapa lagi kalau bukan sutradara handal kita yang mengaturnya, Allah. Ada intro

Pohon dan Kucing

 Suatu hari seorang sahabat pernah bertanya padaku, "Kamu boleh memilih, untuk menjadi pohon atau menjadi kucing". Spontan aku menjawab, "Menjadi kucing yang berteduh dibawah pohon, hehehe". Langsung terasa cubitan ditanganku. Pertanyaan itu mungkin sederhana bagi siapa saja yang membacanya, begitu juga denganku. Sepintas memang sederhana, tapi saat kufikirkan ternyata itu bermakna. Seingatku pertanyaan tersebut ditanyakan saat aku sedang dibangku SMA. Saat  itu aku menjawab memilih menjadi pohon. Lalu ia menanyakan alasannya. 

"Pohon bagiku layaknya tempat dari segala tempat. Berdiri tanpa harus merepotkan orang lain, kecuali yang penuh ulat bulu ^_^. Tak harus meminta untuk mencari makan, tak harus mengeluh saat harus berada dibawah terik matahari, tak harus memohon untuk diperhatikan.Hanya berdiri, setegar pohon dan menjadi saksi atas setiap kejadian yang berlalu lalang". Aku menatapnya.

Tenggang Waktu

Waktu yang disediakan untukku terbatas. Sangat terbatas, sehingga untuk mengatakan "iya" saja harus dengan isyarat lalu aku beranjak pergi. Seperti yang kualami sekarang, banyak kisah yang membuatku bersemangat akhir-akhir ini, mimpi yang dengan sendirinya terprogram disetiap malam, entah sebagai bunga tidur yang ingin menghiburku, atau memang keinginan yang kuharapkan. 
  
Membangun mimpi dengan realitas yang ada, bukan membangun mimpi dengan angan-angan belaka.

Galau

 "Perumpamaan seorang mukmin dengan mukmin lainnya dalam kelembutan dan kasih sayang, bagaikan satu tubuh. Jika ada bagian tubuh yang merasa sakit, maka seluruh bagian tubuh lainnya turut merasakannya." (HR. Imam Muslim).
 Setiap muslim itu bersaudara.Aku, kamu tahu itu khan, teringat hadits yang pernah kudengar bahwa muslim yangs atu dengan muslim lainnya umpama seperti satu tubuh.Apabila bagian tubuh yang satu sakit, maka yang akan merasakan sakit adalah keseluruhan, Subhanallah, begitu eratnya ukhuwah yang diajarkan oleh Rasulullah pada umatnya, Begitu pula besar Ar Rahman , kasih sayang yang  telah Allah hantarkan pada hati hati kita para hamba hambaNYA. 

Pemimpi

Pemimpi??hehehe, manusia memang makhluk pemimpi. Tidak ada salahnya jika kita menginginkan lebih dari apa yang kita miliki sekarang, walaupun belum mendapatkannya, yang penting kita sudah pernah bermimpi. Hanya mimpi, yang terkadang menjadi energi terbesar bagi seseorang, semangatkah, keceriankah,kebahagiaankah atau ‘kenyamanan’. Semua berawal dari mimpi.
Sudah lebih dari 3 hari aku menanti. Bukan menanti panggilan interview atau gajian. Lebih kepada menanti satu mimpi yang memberikanku inspirasi untuk terus semangat menjalani hidup.Mimpi bersama seseorang yang selalu mendengar keluh kesah, celoteh, gurauan, atau hanya sekedar cerita harianku. Kulalui hari seperti biasa sampai ‘batas waktu’ azan zuhur berkumandang. Aku kembali teringat mimpi.”Hufffh...sudah 3 hari, stok semangatku menipis”.

Selasa, 03 Mei 2011

Selembut Cinta

Senyuman itu seteduh awan, walau kutahu kita baru mengenal
Ada kala antara kita menimbulkan sesal, ada kala juga kita saling menghadiahi canda
Kehadiranmu adalah satu waktu yang kunantikan
Mendengar langkahmu, menyambut senyummu

Kehangatan dalam canda, keramahan dalam kasih sayang
Kamu menyambutku dalam salam selembut cinta
Genggaman tangan yang begitu kuat, menghadirkan kenyamanan

Adakah aku ragu tentang kasih yang kamu berikan
Tidak,... Justru aku yakin
Inilah indahnya ukhuwah yang dtawarkan
Tentang bagaimana nurani, kasih sayang, dan senyuman menjadi selembut cinta

Dan denganmu aku berbagi...

( Puisi untukku, untukmu yang tercipta begitu saja dalam keharmonisan cahaya bintang )

Dik Triesna

Foto Saya
Dik Triesna
"Allah Tetapkan Apa Yang Terbaik Bagi HambaNya dan Akan Indah Pada Saatnya, Bersabarlah..."
Lihat profil lengkapku